Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, September 16, 2016

IMAN AKAN KRISTUS YANG BANGKIT, APAKAH SIA-SIA?



Orang-orang yang tidak percaya, orang-orang yang menolak ajaran tentang kebangkitan Yesus Kristus selalu saja mengatakan bahwa iman kita akan Yesus adalah sia-sia. Menurut mereka mana mungkin Allah menjelma menjadi manusia, mana mungkin Allah hidup, menderita, mati secara hina di salib lalu bangkit kembali. Semua ajaran tentang Yesus Kristus hanyalah isapan jempol. Argumentasi mereka lahir dari pikiran logis, manusaia yang sudah mati tidak mungkin hidup kembali, atau juga berdasarkan kitab-kitab yang tidak diakui Gereja Katolik sebagai tulisan suci, misalnya Injil Yudas, injil Barnabas dan lain-lainnya. Namun kenyataan yang kita lihat, sejak peristiwa Pentakosta, 50 hari sesudah kebangkitan Yesus Kristus, warta gembira tentang Yesus Kristus tak pernah bisa terbendung perkembangannnya hingga ke pelosok dunia. Alkitab yang menulis kesaksian tentang Yesus Kristus diperkirakan telah terjual 5 miliar eksemplar, setiap tahunnya terjual 100 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke puluhan ribu bahasa di dunia. Buku terlaris sepanjang sejarah manusia. Tak terbilang juga banyaknya orang-orang kudus yang memberi diri, hidup dan mati untuk Kristus. Menyaksikan struktur dan organisasi Gereja Katolik yang demikian rapi, serta kesaksiannya di tengah dunia apakah iman akan Kristus itu sia-sia? Jawabannya, hanya mereka yang tidak percaya atau yang menolak tidak akan pernah mengakuinya, meskipun argumentasi mereka lemah.

Injil hari ini menceritakan perempuan-perempuan yang melayani Yesus dan para murid dalam pelayanan keliling mereka di negerinya sendiri. Perempuan-perempuan ini adalah orang-orang yang memiliki pengalaman khusus akan kehadiran Yesus dalam hidup mereka, yakni pengalaman diselamatkan dari dosa dan pelbagai penderitaan lahir batin. Tanpa pertolongan Yesus hidup telah terasa sia-sia. Akibat dosa dan penderitaan sebenarnya mereka telah kehilangan arah dan masa depan, kehilangan pegangan dan cinta akan Allah menurut ajaran yang mereka terima dalam hukum Taurat. Pengalaman keselamatan mengobarkan hati mereka untuk melayani Tuhan sesuai kekayaan mereka masing-masing. Tindakan ini adalah tanda syukur atas pengalaman Allah yang menyelamatkan (bdk Luk 8:1-3)

Pengalaman Allah yang menyelamatkan dirasakan sendiri oleh Paulus dalam hidupnya. Setelah ia dibaptis oleh Ananias di Damsyik sesudah pertobatannya, hati dan semangatnya untuk mewartakan Tuhan sungguh tak terbendung. Bahkan ia berkata: celakalah aku, kalau aku tidak mewartakan Injil ! Ia merasa Tuhan memanggilnya bukan untuk suatu kesia-siaan tetapi untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa lain. Tuhan mengetahui potensi Paulus yang ahli akan hukum Taurat, pandai dalam berbicara serta berdebat, berani untuk membela kebenaran, rajin dan tekun untuk pergi kemana-mana. Ia tahu dan yakin bahwa imannya akan Yesus Kristus bukanlah sesuatu yang sia-sia, tetapi satu-satunya yang benar, karena itu juga ia berani meninggalkan praktek-praktek penyembahan perjanjian lama dan hanya berpegang teguh pada kurban Yesus Kristus. Ketika ia dikritik bahwa tidak ada kebangkitan orang mati, maka dengan berani ia mengatakan: “kalau Kristus tidak mati dan bangkit kembali, maka sia-sialah pewartaan kami dan sia-sia pula kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu” (bdk 1 Kor 15:12-20)

Meskipun hingga saat ini dosa masih bercokol dalam hidup kita dan karenanya kita harus berjuang dalam jatuh bangunnya kita dalam hidup ini, namun harapan akan hari esok yang lebih baik tak akan pernah sirna dari iman kita, sebab kita tahu kepada siapa kita percaya dan berharap dan untuk siapa kita hidup dan bekerja. Dunia ini cumalah sementara saja. Kalau Anda dan saya bisa mengubahnya berbahagialah kita, jika kita tak dapat mengubahnya masih ada orang lain yang bisa melakukannya. Lebih dari itu ada Tuhan yang melakukannya. Kita lakukan apa yang menjadi bagian kita dan Tuhan akan melakukan bagiannya !







 

Adhitz Ads