Saking
tergiurnya seseorang mengejar kekayaan duniawi ini, semakin ia berjuang untuk
memperolehnya, baik dengan cara halal maupun tidak halal. Baginya kepuasan
jasmaniah menjadi prioritas, sebab semakin berlimpahnya kekayaan semakin
seseorang merasa diri lebih dari yang lain. Dengan kekayaan ia bisa membeli
kekuasaan dan dengan membeli kekuasaan ia disegani, dst. Gambaran manusia yang
mengikat diri pada mamon.
Karena
tergiur oleh kekayaan itu pada zaman hidupnya nabi Amos, banyak orang
memperdaya orang miskin, hidup dalam kesenangan dengan berpesta pora, menipu
dengan neraca palsu, menjual makanan dan minuman serta obat-obatan yang
kedaluarsa tanpa rasa untuk berbuat dosa ataupun takut akan Tuhan. Karena itu Amos
bernubuat dan memberi peringatan dengan kata-kata yang keras: “Aku tidak akan
melupakan segala perbuatan mereka”! Itu berarti Tuhan akan menyatakan
keadilan-Nya atas seseorang bila ia telah melakukan kejahatan seperti yang digambarkan
di atas (Am 8:4-7). Gambaran Tuhan yang adil ini bukan karena Tuhan itu marah dan
mau menghukum orang jahat tetapi karena Dia ingin memperbaiki hidup manusia
supaya selalu penuh dengan kasih dan kebaikan.
Ibarat
bendahara yang tidak jujur dalam Injil hari ini; ketika tuannya meminta
pertanggungan jawab atas kekayaan yang telah dihamburkannya dengan ancaman pemecatan,
maka dengan liciknya ia coba berbuat baik kepada orang-orang yang berutang
kepadanya. Dia membuat potongan-potongan dengan persentase tertentu terhadap
orang-orang itu, agar bila dipecat ia masih memiliki harta yang dapat ia pakai
untuk mempertahankan hidup rumah tangganya. Inilah gambaran hidup manusia yang
licik, demi mempertahankan hidup. Karena itu Tuhan Yesus menasihati
murid-muridNya agar setia dalam perkara kecil agar dapat dipercaya untuk
mengurus hal-hal besar. Mempertahankan hidup dengan cara yang tidak jujur adalah
gambaran manusia yang tidak dapat dipercaya untuk mengurus hal-hal besar. Berdiri
di atas mamon berarti orang yang membangun hidupnya di atas ketamakan serta
ketidakjujuran (Luk 16:1-13)
Manusia
yang cenderung pada mamon adalah pemerintah dan penguasa, orang-orang kaya dan
orang-orang yang tergiur pada harta duniawi seperti dalam nubuat Amos dan
perumpamaan Yesus tadi. Menurut Paulus, orang-orang ini perlu diselamatkan
dengan cara mendoakan dan menyampaikan seruan kenabian agar mereka bertobat dan
hidup dalam kasih dan kebenaran. Doa itu tampaknya suatu perbuatan kecil tetapi
sesungguhnya ia bisa menghasilkan mujizat besar; sebaliknya mamon itu tampaknya
besar tetapi ia lahir dari ketamakan dan ketidakjujuran. Menjaga hubungan baik
dengan Tuhan melalui doa jauh lebih baik daripada membangun hubungan baik
dengan dasar mamon yang tidak jujur !