Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, September 10, 2016

POHON BURUK, BUAHNYA PUN BURUK !



Boy anak jalanan lahir dan hidup di antara orangtuanya yang terkenal sebagai penipu. Baik ibu maupun ayahnya sering menipu para tetangga, orang sekampung guna mendapatkan uang atau harta dari mereka. Semua janji pengembalian atas pinjaman yang mereka lakukan dengan orang lain, tak akan pernah mereka bayar kembali karena pelbagai alasan yang akan mereka katakan kepada pemberi pinjaman. Penyakit menipu ini kemudian turun kepada si Boy anak tunggal mereka. Meskipun Boy berpendidikan tinggi dan mendapat pekerjaan di kantor swasta, kebiasaan menipu teman kerja atau orang-orang lain sering dilakukannya, sehingga dia pindah dari satu kantor ke kantor yang lain dan kemudian dipecat serta tidak diterima lagi karena semua orang pada tahu tentang kebiasaannya itu. Ia menganggur lalu mulai menjual narkoba dan mencuri. Suatu saat ia kedapatan mencuri dan menjual barang terlarang itu lalu dijebloskan ke dalam penjara dan menerima hukuman seumur hidup. Kebiasaan menipu terwaris kepadanya karena ia lahir dan hidup dari situasi itu.  

Yesus membuat analogi tentang situasi dan kebiasaa Boy dengan perumpamaan tentang pohon baik menghasilkan buah baik sedangkan pohon buruk menghasilkan buah buruk. Memang, baik atau buruknya buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon tidak akan berubah. Pohon buruk pasti menghasilkan buah buruk, pohon baik pasti menghasilkan buah baik. Tidak mungkin akan berubah sebaliknya, kecuali terjadi oleh campur tangan manusia yang berhasil melakukan perkawinan silang. Atas dasar itu Yesus mengingatkan para pendengar-Nya bahwa di dunia ini ada orang baik dan ada juga orang jahat. Darimana sumbernya kebaikan dan kejahatan itu? Tidak lain dari pohonnya. “Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur” (bdk Luk 6:43-49). Pertanyaannya, apakah sebagai manusia, seseorang tidak dapat berubah seperti buah yang dihasilkan oleh pohon yang buruk? Jawabannya pasti tidak. Manusia masih dapat berubah oleh pertobatan total seperti yang terjadi pada diri St. Paulus sendiri.

Atas dasar pengalaman pertobatan pribadinya, kepada jemaat di Korintus ia menyarankan hal ini: “Jauhilah yang jahat! Aku tidak mau kalian bersekutu dengan roh-roh jahat”, mulai dari penyembahan berhala serta hal-hal lainnya yang dinilai berhala. Hidup dalam penyembahan berhala dan kejahatan akan menghasilkan kejahatan (bdk 1 Kor 10:14-22a). Kalau kita hidup dalam kejahatan seperti halnya si Boy, tidak mau berubah atau bertobat maka hasilnya adalah kejahatan. Akan tetapi kalau kita hidup dalam semangat pertobatan terus menerus lalu mau membaharui diri dengan membangun niat-niat baik dan konstruktif, seperti halnya St. Paulus, maka kita dapat mengubah hidup kita yang buruk menjadi baik.   

Adhitz Ads