Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, September 22, 2016

TIDAK DAPAT BERTEMU DENGAN YESUS !



Ketika hidup kita tertindih oleh beban berat kita rindu untuk bertemu dengan seseorang yang bisa memberi kita jalan keluar. Ketika kita jatuh cinta kita rindu sekali bertemu dengan sang kekasih yang mencintai kita. Ketika kita sakit berat kita rindu bertemu dengan seorang dokter atau perawat yang bisa membantu kita dapat sembuh dengan segera dari penyakit yang mendera kita. Ketika kita tinggal jauh dari orang tua atau sanak keluarga, kita rindu bertemu dengan mereka. Kerinduan itu akan terwujud bila kita berjuang mencari atau menyediakan waktu untuk itu. Bila kerinduan-kerinduan ini terwujud pasti akan menghasilkan sukacita yang besar.

Herodes mendengar banyak cerita tentang Yesus dengan pelbagai tafsiran mereka. Herodes cemas mendengar semua cerita itu, sebab yang satu bilang Yesus itu Mesias, yang lain bilang Yohanes disebut itu mencemaskan hati Herodes, lalu menurut penginjil Lukas ia berusaha untuk menjumpai Yesus. Tetapi kita tahu usahanya tak pernah berhasil. Mengapa? Usaha Herodes bukan untuk mendengarkan kotbah Yesus, bukan juga lahir dari sebuah kerinduan sebagai teman atau “fans” dari Yesus, bukan juga karena dia susah atau sakit, tetapi hanya sekedar mau mencari tahu seperti siapa itu Yesus. Apakah benar seperti cerita para informan kepadanya? Keinginan yang disertai kecemasan seperti ini tak akan pernah terkabul. Dalam keadaan biasa, Yesus tak pernah berjumpa dengan Herodes selain hanya berjumpa ketika Pilatus menyuruh para tua-tua membawa Yesus kepadanya saat Yesus dihukum mati Pilatus. Saat itu Herodes ingin agar Yesus melakukan mujizat. Namun segala pertanyaannya tak satupun dijawab Yesus. Tak ada gunanya dan akhirnya ia memuaskan dirinya dengan ikut mengolok-olok Yesus seperti para tua yang lain (Luk 23:8-12).

Bagi Herodes perjumpaan itu adalah perjumpaan yang sia-sia. Ia tak pernah mendengar kotbah atau pun menyaksikan mujizat Yesus. Semua orang lain boleh mengagumi Yesus dan karya-karyaNya, tetapi dia tidak. Sebab hati, pikiran dan perbuatan Herodes tak sejalan dengan kehendak Tuhan. Bagi manusia seperti Herodes, apapun yang terjadi di bawah kolong langit ini adalah sia-sia, seperti kata penulis Kitab Pengkotbah dalam bacaan pertama hari ini. Segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan tak akan pernah membuat seseorang menikmati kebahagiaan dan kedamaian. Herodes, meskipun ia sudah berusaha menyenangkan para sahabatnya, anaknya, istrinya termasuk para konco-konconya, namun semua yang dilakukannya itu hanyalah kesenangan semu. Hidup dan karyanya berlalu begitu saja seperti mengalirnya waktu atau berlalunya angin, atau juga seperti mengalirnya air menuju laut.  Baginya, segala masa lalu tak ada yang patut dikenang dan masa datang tak ada yang perlu diharapkan (Pkh 1:2-11). Hidup di luar kehendak Tuhan sungguh hidup yang sia-sia. Tak ada perjumpaan dengan Tuhan yang membuatnya bertobat dan boleh mengalami kasih serta kebahagiaan. Hidup Herodes itu sia-sia.

Jika seorang beriman tak pernah merasakan apa artinya bahagia dalam Tuhan, karena tak adanya saat perjumpaan yang menyenangkan, maka hidupnya sebagai seorang yang percaya akan terasa sia-sia. Akan tetapi bila perjumpaan itu terjadi, sekali pun kita berdosa, maka perjumpaan itu akan membawa kita ke jalan keselamatan.


Adhitz Ads