Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, September 25, 2016

JAUHILAH KEJAHATAN !



Kejahatan ada di mana-mana di sekitar kita. Entah bentuknya besar ataukah kecil, kejahatan siap menyergap hati dan pikiran kita, ingin memasukkan hidup kita ke dalam pengaruh dan genggamannya sebab ia siap menjatuhkan kita ke dalam jurang dosa dan penderitaan. Kejahatan berlawanan dengan kehendak Tuhan, ia tidak suka yang baik,  yang benar, atau yang adil pun yang jujur. Ia melawan yang kudus dan membenci kehadiran Allah. Bila manusia dekat dengan Tuhannya ia berusaha menarik mereka sekuat-kuatnya, meracuni hati dan pikiran manusia agar menjauhi dan memusuhi Tuhan dan semua orang yang baik.

St. Paulus menyebut kejahatan yang meracuni hidup manusia ialah: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Ia mengingatkan kita dengan mengatakan bahwa: barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Kini kejahatan terbesar yang berkembang di dunia ini adalah: narkoba, pornografie dan kebencian. Kematian yang disebabkan oleh tiga kejahatan ini semakin meningkat setiap tahun karena semakin banyak pelaku yang masuk dalam jejaringnya. Jika tidak waspada, maka akan banyak keluarga manusia hidup berantakan tanpa masa depan.

Nabi Amos mengatakannya dengan cara lain bahkan dengan keras. Ia memakai kata CELAKALAH! "Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang! Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka, tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan; yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun” (Am 6:1a. 4-7). Seruan ini amat penting agar ditaati supaya kita hidup aman, terutama bisa merasakan berkat-berkat Tuhan dan kuasa Allah yang menguatkan. Godaan kesenangan adalah pintu masuk kepada kejahatan. Di saat senang orang sering lupa daratan, siapa dia sebenarnya di hadapan Tuhan dan sesamanya.
Karena itulah maka St. Paulus dalam suratnya kepada Timoteus memberi nasihat ini: “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (bdk 1 Tim 6:11-14). Menurut Paulus kejahatan hanya dapat dilawan – dibentengi dengan cara itu: hidup dan berdiri teguh dalam lingkaran kebaikan Allah dan Roh Kudus akan bekerja menolong kita dengan kuasa dari tempat tinggi.

Yesus dalam perumpamaannya hari ini bercerita tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Cerita bertujuan untuk mengingatkan kita supaya tidak lupa diri, tidak lupa Tuhan dan sesama bila hidup kita baik, sukses dan mencapai kemakmuran. Sikap orang kaya itu patut disayangkan. Walaupun Lazarus berbaring di gerbang masuk rumahnya dan meminta belaskasihnya, ia tak peduli sedikit pun. Ia boleh berfoya-foya dengan kekayaannya namun hatinya tertutup pada sesama yang menderita di hadapannya. Orang kaya ini lebih mementingkan hidup yang sementara, akibatnya kehilangan hidup kekal (bdk Luk 16:19-31)  Sikap cuek atau tidak peduli dari orang kaya tersebut dinamakan kesombongan. Kesombongan adalah sebuah bentuk kejahatan yang menyakitkan hati sesama. Orang sombong dapat melukai sesamanya bisa tanpa kata-kata melainkan dengan sikap tak peduli.

 

Adhitz Ads