Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, September 20, 2016

RANCANGAN ORANG RAJIN MENDATANGKAN KELIMPAHAN!



Ada  pepatah lama yang berbunyi: Rajin pangkal kaya dan malas pangkal miskin. Pepatah ini merupakan sebuah pengukuhan atas pengalaman hidup manusia, yakni bahwa orang yang rajin bekerja dan berkreasi pasti hidupnya akan berkelimpahan, sebaliknya orang yang malas berpikir, bekerja dan melakukan sesuatu hidupnya akan dirundung pelbagai kekurangan dan mereka hidup miskin. Sebagaian besar kemiskinan terjadi di negeri ini karena banyak orang malas berpikir, berkreasi dan bekerja. Dilihat dari sumber daya alamnya negeri ini sesungguhnya negeri yang terdiri dari susu dan madu, seperti kata KItab Suci, tetapi sayangnya madu dan susunya hanya diolah oleh mereka yang rajin bekerja sehingga hanya mereka itu saja yang mendapatkan rejeki berlimpah.

Sementara itu di pihak lain kita menyaksikan kenyataan ada begitu banyak orang lain yang memperoleh harta benda dengan lidah dusta, mereka suka menipu takaran, harga atau dengan mencuri dan melakukan korupsi. Kata penulis Amsal mereka ini adalah kaum fasik yang tidak menaruh belaskasihan kepada sesamanya. Ketika Yang Mahaadil mengawasi rumah mereka dan mereka terperangkap dalam operasi tangkap tangan maka penjara-penjara menjadi penuh oleh para fasik ini (bdk Ams 21:1-16.10-13)

Bagaimana agar hidup ini bisa mendatangakan berkat bagi diri sendiri dan sesama. Injil hari ini menceritakan tentang sikap Yesus terhadap orang-orang  yang mengalihkan perhatiannya kepada ibu dan sanak keluarganya. Ketika Yesus sedang mengajar mereka mengalihkan perhatian-Nya kepada kunjungan ibu dan para kenalan-Nya. Gangguan itu dipakai-Nya sebagai kesempatan untuk mengingatkan kita akan pentingnya persaudaraan yang dijalin atas dasar ketaatan kepada sabda Allah. “Ibu-Ku dan saudara-saudari-Ku adalah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melakukannya”, sebab Kerajaan-Nya akan menampung orang-orang yang taat dan setia pada firman Allah bukannya mereka orang yang memiliki privilese tertentu karena hubungan darah, keluarga dsb (bdk Luk 8:19-21)

Allah suka pada orang-orang yang sanggup mewujudkan kerajaan-Nya dalam pelbagai partisipasi aktip untuk membangun kemajuan dan keselamatan semua orang. Allah berpihak kuat pada mereka yang rajin bekerja dan rela berkorban guna memajukan hidupnya sendiri dan sesama serta anggup memberi nafkah kepada yang lapar dan haus. Orang yang rajin adalah orang-orang yang mampu memanfaatkan potensinya untuk memajukan dunia sehingga susu dan madu yang telah disediakan Allah dalam kekayaan alam ciptaan-Nya dapat dimanfaatkan sehingga pelayanan kita bisa menjangkau dunia dan kita boleh memberi makan kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kita rohani maupun jasmani.  

Adhitz Ads