Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, September 03, 2016

MENJADI SAMPAH DUNIA !



Apa artinya menjadi tempat sampah bahkan dianggap sebagai sampah telah dirasakan oleh hampir semua pelayan Tuhan: imam, biarawan/ti dalam pelayanan mereka di tengah dunia ini. Dalam sakramen pengakuan dosa mereka harus mendengar dengan sabar segala dosa yang diakui umat lalu memberi pengampunan dan penitensi, tanpa pandang apakah dosanya berat atau ringan. Saat konseling mereka harus setia mendengar dan menampung segala unek-unek hati umat dan berusaha memberi pandangannya, yang kadang-kadang tidak diterima atau hasilnya nihil karena tidak adanya semangat saling mengampuni di antara mereka yang bertikai atau bermasalah. Dalam pelayanan sakramen lainnya kadang-kadang mereka dituntut untuk memenuhi semua permintaan umat ketika mereka membutuhkan waktu untuk berdoa atau berekreasi. Jika mereka ingin berbuat baik akan ada cap terlalu baik, jika agak keras sedikit ada muncul cap keras sekali, kalau masih fokus untuk melayani yang satu aka nada cap pandang muka atau hanya melayani orang tertentu saja. Benar kata Yesus: kalau mau mengikuti Aku harus memikul salib!

Paulus dalam bacaan pertama hari ini mengungkapkan isi hatinya yang berbeban berat dalam hubungan dengan pelayanan yang dilakukannya. “Menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina. Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini(bdk 1 Kor 6b-15). Paulus mengungkapkan apa yang dilihat dan dirasakan dari pengalamannya sendiri ketika dia berkeliling untuk mewartakan sabda Tuhan. Ia menyampaikan unek-unek hatinya ini agar orang Korintus tahu bahwa tugas yang diembannya ini bukanlah tugas yang enteng, melainkan suatu beban berat yang harus ditanggungnya demi keselamatan umat. Dia harus sabar menanggungnya demi umat yang dilayaninya.

Yesus dan murid-muridNya mengalami kritikan yang sama dari kaum Farisi dan para ahli Taurat. Ketika mereka lapar dan ingin makan, mereka dituduh melanggar aturan hari Sabat. Lain kali di tempat lain ketika mereka makan tanpa basuh tangan, mereka dituduh melanggar hukum yang mewajibkan setiap orang harus membasuh tangan sebelum makan. Setiap tindakan yang menurut pandangan-Nya benar dipersalahkan atau setiap keritikan yang dirasa-Nya tepat dianggap menghujat Allah, dll. Mereka mencari alasan untuk menangkap dan mendakwah Yesus. Bagi mereka perkataan dan perbuatan Yesus adalah pelanggaran berat terhadap hukum Yahudi. Tidak heran kalau hasil akhir dari pertentangan itu adalah hukuman salib bagi Sang Raja agung ini. Yesus menjadi sampah dunia.

Mengikuti Yesus dalam segala kebenaran-Nya berarti siap menjadi tempat sampah untuk segala persoalan manusia yang dibawa kepadanya !  


Adhitz Ads