Saya
sering melayani permintaan doa dari umat yang memohon berkat atas pelbagai
keperluan dalam hidup mereka, terutama memohon kesembuhan atas penyakit dan
penderitaan lainnya. Sesudah berdoa saya memperhatikan raut wajah mereka. Kalau
doanya lama wajah mereka agak ceria, tetapi kalau doanya singkat wajah mereka
terkesan ragu. Mereka tampak ragu karena berpikir bahwa kalau doanya panjang
pasti sembuh tetapi kalau doanya singkat tidak sembuh.
Perwira
di kota Kapernaum dalam injil hari ini membutuhkan penumpangan tangan dari
Tuhan Yesus untuk kesembuhan seorang hambanya yang sakit. Ketika Tuhan memenuhi
undangannya untuk datang ke rumahnya, ia mengirim bawahannya untuk memberitahu Yesus
agar tak perlu datang ke rumahnya, sebab ia merasa tidak pantas untuk menerima
seseorang yang sangat mulia dan penuh kuasa ilahi. Ia hanya berpesan: “Katakan sepatah
kata saja (dari jauh), maka hambaku pasti sembuh”! Yesus pun memuji iman
perwira itu dan memenuhi permintaannya. Hambanya sembuh! (Luk 7:1-10) Apa yang
bisa kita pelajari dari cerita ini?
1. Perwira itu orang
kafir dari Roma, namun dalam banyak hal dia orang baik dan suka membantu
pembangunan rumah ibadat di kota Kapernaum. Begitu penilaian para pemuka di
kota itu.
2. Dia mendengar
banyak tentang Yesus dari masyarakat kota itu dan percaya bahwa Yesus memiliki
kuasa ilahi dalam pengajaran dan karya-Nya.
3.
Ia mempunyai
masalah dengan hambanya dan mengusahakan penyembuhan bagi hamba itu. Ada kasih
dan keprihatinan kepada hambanya. Dia orang baik.
4.
Yesus ada di situ
dan dia langsung memohon bantuan-Nya. Iman akan penyembuhan ilahi dari Yesus
menggerakkan hati-Nya sehingga ia menyuruh hambanya pergi berjumpa dengan
Yesus. Ia rendah hati. Kerendahan hatinya ditunjukkan lebih lagi ketika ia
merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya.
5.
Ia percaya akan
kuasa Ilahi, meskipun diucapkan hanya dengan satu patah kata, pasti kata-kata dari
Yang Ilahi itu akan memberi efek positip yang luar biasa besarnya. Kesembuhan!
6.
Yesus memuji iman
perwira itu, lebih dari semua orang Israel.
Kalimat
permintaan perwira itu termasuk dalam doa ekaristi sebelum komunio. Doa yang
penuh iman ini, jika didoakan dengan baik dan penuh juga akan memberi efek
kesembuhan bagi siapa saja yang percaya. Tentang hal ini banyak orang beriman
yang memberi kesaksian mujizat-mujizatnya. Mengapa?
Perayaan
Ekaristi adalah perayaan keselamatan, sebab dalam perayaan itu seluruh korban
salib dirayakan secara penuh (1 Kor 11:17-26). Kata Paulus dalam bacaan
pertama: "Sebab setiap kali kamu
makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia
datang”. Kehadiran Yesus dalam perayaan itru utuh dan sempurna. Karena itu
doa ekaristi adalah doa yang paling sempurna dari semua perayaan sakramen. Semua
doa yang diucapkan dalam ekaristi adalah doa yang sempurna dan mendatangkan
banyak berkat dan mujizat bagi mereka yang sungguh-sungguh percaya dan yang mengucapkannya
dengan penuh iman, termasuk doa sebelum komuni itu. Walaupun hanya sepatah kata
saja tetapi kalau diungkapkan dengan penuh iman pasti mendatangkan rahmat dan
berkat yang luar biasa.
Ibu
Yuli yang sudah mengalami stadium tiga kanker rahim sembuh secara ajaib sesudah
ia mengikuti ekaristi harian selama kurang lebih 6 bulan. Ia bersaksi: setiap
hari di saat mengucapkan doa sebelum komuni itu ia selalu mengucapkannya dengan
iman yang teguh seperti perwira dalam injil itu. Ia mendapat jawaban berupa
mujizat penyembuhan. Perwira itu memberi teladan iman yang luar biasa !