Setiap orang dipanggil Tuhan untuk
mewujudkan segala rencana-Nya. Rencana Tuhan bagi setiap orang berbeda tetapi
tujuannya sama yakni keselamatan. Rencana itu berbeda sesuai dengan potensi
kita masing-masing tetapi tujuannya satu sesuai dengan janji keselamatan, setelah
Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.
Kita mengakui Abram sebagai bapa segala
bangsa. Imannya akan Allah menjadi iman kita. Kekuatan Abram untuk menerima
berkat Allah dalam hidupnya adalah percaya pada janji Allah dan selalu teguh
dalam harapan akan terpenuhinya janji-janji itu ditunjang dengan sifat-sifat
baiknya: adil, jujur, setia dan benar. Mendirikan mezbah adalah lambang dari
iman dan harapannya akan campur tangan Allah dalam hidupnya.
Abram dipanggil untuk mewujudkan rencana
keselamatan-Nya. Pertama, Tuhan menilai Abram dan Sara adalah keluarga yang
tepat untuk mewujudkan rencana-Nya, sebab keduanya orang baik dan saleh. Kedua,
Abram dan Sara itu setia satu sama lain dan masih memiliki harapan dan mimpi
besar untuk mendapatkan keturunan, walaupun usia mereka sudah kelewat tua.
Ketiga, Abram dan Sara ini keluarga yang taat dan beribadah, hal ini mereka
tunjukkan ketika mereka tiba di negeri terjanji, Abram langsung mendirikan
mezbah untuk menghormati Yahwe yang memanggilnya ke sana.
Mezbah atau altar adalah sebuah tempat
yang dipakai untuk menghormati Yahwe (Allah) yang tak kelihatan tetapi ada.
Abram percaya Yahwe yang memanggilnya itu adalah Pencipta, Pemelihara dan
menjadi tujuan akhir dari segenap ciptaan-Nya, terutama manusia. Sebagai tanda
kesetiaannya kepada Yahwe ia mendirikan tempat penghormatan yang dinamakan
mezbah. Di situ ia berdoa, bersyukur dan menyembah Tuhan sambil mempersembahkan
kurbannya. Di tempat itu pula Yahwe meneguhkan janji-janjiNya kepada Abram.
Abram percaya (Kej 12:1-9).
Bila ingin menilai hidup Abram dari
sorotan Injil hari ini, mungkin ia tidak termasuk di dalamnya, sebab Abram
orang baik dan benar, sehingga Allah memanggil dan memilihnya untuk menjadi
bapa bangsa terpilih dan bapa segala bangsa. Hidup Abram benar dan tidak
mengadili orang lain, bahkan pada saat membagi wilayah bagi hewan dan tempat
tinggalnya ia membiarkan Lot memilih lebih dahulu. Menurut hemat saya, salah
satu syarat untuk memperoleh berkat Allah, adalah hidup adil, jujur, setia dan
benar dalam kata dan perbuatan. Abram memenuhi semuanya (bdk Mat 7:1-5).