Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Juni 03, 2017

DIBELENGGU DEMI PENGHARAPAN BANGSA !



Rencana keselamatan Allah untuk menebus dosa manusia dirancang sejak panggilan Abram. Abram diberkati dan namanya berubah menjadi Abraham – bapa para bangsa. Abraham menurunkan Isaak (dari Sara) dan Ismael (dari Hagar). Isaak melahirkan Esau dan Yakub. Yakub melahirkan 12 orang, cikal bakal dari kedua belas keturunan Israel. Mereka lahir di tanah terjanji, karena kelaparan mereka mengungsi ke Mesir dan Musa membawa mereka kembali ke tanah pusaka nenek moyangnya. Dalam perjalanan sejarah itu hati mereka tetap dikobarkan oleh sebuah pengharapan akan keselamatan datangnya Sang Raja Adil, Mesias. Kobaran pengharapan itu semakin tahun semakin kuat sebab mereka terus menerus berada di bawah penindasan bangsa-bangsa asing, yang tampaknya secara bergilir datang menjajah serta menjadikan mereka bangsa yang selalu terbelenggu. Saat Yesus lahir mereka sedang terbelenggu oleh penjajahan Roma. Kehadiran dan pelayanan Yesus, penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya mengobarkan harapan baru bagi para rasul-Nya untuk membentuk Gereja pada hari Pentakosta.

Sejak hari Pentakosta, tantangan dan pertobatan datang silih berganti atas jemaat baru yang menamakan diri orang Kristen – para pengikut Kristus. Jumlah para pengikut Kristus ini bertumbuh dengan cepat melalui pewartaan para rasul, termasuk Paulus dll. Paulus ditangkap dan dibelenggu karena dituduh mengkhianati bangsanya sendiri, yang sesungguhnya mempunyai pengharapan yang sama dengannya, pengharapan akan datangnya Mesias itu. Namun karena mereka tidak percaya akan Mesias yang telah datang dalam diri Yesus maka terjadilah pertentangan dan penganiayaan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi yang beragama Yahudi. Paulus naik banding ke Roma dan di penjara Roma itu ia dengan leluasa mewartakan Kristus, sebagai pemenuhan janji Mesias. Ia bersaksi bahwa ia dibelenggu bukan karena suatu kejahatan tetapi karena mempertahankan pengharapan Israel yaitu Mesias, Yesus Kristus (Kis 28:16-20.30-31).

Kebenaran pengharapan itu ditulis Yohanes Rasul, saksi mata sejati akan karya-karya Yesus. Dalam kesimpulan Injilnya hari ini ia mengatakan: “Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yoh 21:24-25). Paulus yang dibelenggu itu diebelenggu karena melanjutkan kesaksian para saksi mata ini. Kesaksian ini adalah kebenaran bukan kebenaran rekayasa, bukan pula kebenaran dari sebuah dongeng. Sebab kalau melihat hasilnya hingga dewasa ini (sudah berjalan 21 abad) dapatkah karya rekayasa atau dongeng dapat membentuk sebuah persekutuan Gereja yang langgeng, universal, kudus, katolik dengan hierarkhi yang begitu rapi dan teguh. Dapatkah sebuah kebenaran rekayasa, dongeng atau yang dicap kafir ini melahirkan pandangan-pandangan teologis dan filosofis yang sangat mempengaruhi kebebasan berpikir dan demokratis umat manusia hingga abad ini. Dapatkah sebuah kebenaran rekayasa melahirkan semangat perdamaian, persatuan, perjuangan keadilan dan hak-hak asasi manusia?

Walau banyak orang telah dibelenggu karena mempertahankan hidupnya demi nama Tuhan kita, demi pengharapan akan pembebasan bersama dari dosa dan kematian abadi, namun justru melalui belenggu itu cahaya-Nya semakin bersinar menerangi hati para bangsa!

Adhitz Ads