Cerita tentang Tobit beserta istrinya
Hana dan anaknya Tobia termasuk salah satu cerita yang menarik dalam Perjanjian
Lama. Cerita itu dimulai dengan pengenalan akan sifat Tobit yang jujur, adil, setia,
taat serta suka beribadat dan berbuat baik. Setelah ia buta, sifat-sifatnya itu
tak pernah luntur. Bah ahkan ia semakin harapan pada Tuhan bahwa hidupnya akan
diselamatkan. Ia tetap mengingatkan istri dan anaknya untuk selalu berbuat
baik. Maka tak heran kalau pada akhirnya ia boleh menikmati segala ganjaran
yang baik dari Tuhan.
Bacaan pertama hari ini amat menarik. Tobit
dan Hana merayakan pesta pernikahan yang meriah bagi anaknya Tobit di kota
Ninive. Sesudah sesmuanya selesai, Tobit mengingatkan anaknya Tobia untuk memberi
upah kepada teman perjalanannya yang pergi pulang bersamanya dari Ninive ke
Ekbatana. Kita tahu teman itu selalu dipanggil Tobia dengan nama Azarya. Nasihat
Tobit kepada anaknya:”Panggillah teman perjalananmu itu dan berilah upah
secukupnya bahkan lebih karena ia sungguh baik pada kita”. Azarya datang dan
berbicara kepada mereka katanya: "Pujilah
Allah dan muliakanlah Dia di depan mata semua orang yang hidup karena segala
anugerah yang telah diberikan-Nya kepada kamu. Pujilah nama-Nya dan
bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya. Wartakanlah kepada segala manusia
perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia. Memang
baiklah rahasia raja disembunyikan, tetapi pantaslah perbuatan Allah
disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak
akan menimpa kamu. Lebih baiklah doa benar dan sedekah jujur daripada kekayaan
yang lalim. Sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang
melakukan sedekah akan menjadi puas dengan umurnya. Sebaliknya, orang yang
berbuat dosa dan lalim menjadi seteru hidupnya sendiri”. (Tb 11:6-10). Nasihat
ini sangat bernas. Ia mengajak mereka untuk:
-
Selalu
memuji dan memuliakan Tuhan atas semua berkat yang diterima, dalam doa dan
lagu.
-
Setiap
saat mewartakan nama Tuhan dan segala perbuatan-Nya yang ajaib.
-
Jangan
lupa melakukan yang baik sesuai kehendaknya, agar bebas dari mala petaka
-
Berdoalah
dengan benar dan berilah sedekah yang jujur agar usia bertambah-tambah.
-
Menghindari
perbuatan dosa dan lalim sebab akan menjadi seteru bagi dirimu sendiri.
Sesudah itu Azarya memperkenalkan diri
sebagai malaikat Rafael katanya: “Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat
yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia. Akulah yang menyampaikan kepada
Tuhan segala yang kaulakukan untuk Dia dan sesamamu". Tuhan telah
melihat dan mendengarkan semua pekerjaan baik Tobit dan keluarganya sehingga
segala doa mereka dikabulkan. Yang membawa doa-doa mereka kepada Tuhan adalah
Rafael. Itu berarti malaikat Rafael sesungguhnya bertugas sebagai penolong bagi
semua orang yang percaya akan Allah.
Tuhan Yesus dalam Injil mengajak para
pendengarnya untuk tidak bersikap munafik seperti para ahli Taurat. Sebaliknya mencontohi
janda miskin yang memberi sedekah lebih dari semua orang lain, sebab dia
memberi dari kekurangannya (Mrk 12:38-44). Nasihat ini mengingatkan kita akan
nasihat malaikat Rafael di atas. Segala perbuatan baik diperhitungkan Tuhan
sebagai rahmat untuk penebusan dosa dan rahmat untuk memperoleh segala berkat
yang diperlukan oleh mereka yang suka berbuat baik atau yang suka menolong
sesamanya. Amin !