Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Juni 16, 2017

WALAU CUMA SEPERTI BEJANA TANAH LIAT !



Tak satu pun dari manusia di bumi ini yang mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia manusia “batu karang atau manusia besi” tak punya cacat, kelemahan atau kekurangan. Selain Yesus Kristus dan bunda-Nya Maria, sekuat apapun seorang anak manusia yang lahir dari kandungan ibunya yang juga manusia, ia tetap manusia yang rapuh, baik jiwa maupun raganya. Akan tetapi mengapa kita yang lemah ini dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan besar-Nya?  

Dalam suratnya hari ini St. Paulus kepada jemaat di Korintus memberi jawaban ini: ”Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (bdk 2 Kor 4:7-15).
Kata Paulus, supaya nyata:

·         Bahwa kekuatan berlimpah yang bekerja dalam diri mereka (rasul-rasul) berasal dari Allah, bukan dari manusia yang rapuh itu.

Sehingga mereka kuat di saat mereka mengalami penindasan, tidak putus asa dan tidak merasa sendiri ketika dianiaya dan dicemooh, tidak binasa ketika dihempaskan, dst. Oleh kuasa Roh Kudus mereka menjadi anak Allah, menerima kekuatan dan kuasa Allah, dapat bekerja dan berjuang untuk kemuliaan nama Tuhan, melakukan pekerjaan besar sama  seperti Yesus Kristus sendiri, bahkan pekerjaan yang lebih besar, kata Tuhan Yesus di sebuah kesempatan lain dalam pengajaran-Nya.

Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kata Paulus, cuma bejana tanah liat. Namun jika ia hidup dalam Tuhan dan untuk Tuhan maka kerapuhannya dikuatkan oleh kuasa Tuhan. Akan tetapi bila ingin mendapat kekuatan Ilahi seperti Paulus dan rasul-rasul lainnya, kita yang rapuh ini hendaknya berusaha menjaga kemurnian diri, dengan berusaha membebaskan diri dari segala keinginan yang bertentangan dengan  kehendak Tuhan. Hari ini Tuhan Yesus menyinggung secara khusus tentang dosa perzinahan (bdk Mat 5:27-32). Dosa ini adalah dosa yang paling menjatuhkan martabat manusia sebagai anak Allah. Orang yang melakukan dosa ini melanggar kesucian, kemurnian, melanggar perintah ke 6 dalam hukum Musa, yang telah termeterai menjadi salah satu perintah penting dari ke-10 perintah Allah. Kelemahan yang sangat kodrati dalam hidup kita manusia justru adanya keinginan dan kecenderungan untuk melakukan dosa yang satu ini. Kerapuhannya ada di sini! Kerapuhan ini hanya bisa dilindungi bila kita selalu bersandar pada kekuatan Allah. Amin

Adhitz Ads