Setiap orang yang berpikir positip
tentang hidup dan karya-Nya di tengah dunia ini, bila mereka menghadapi
pencobaan, tantangan ataupun kesulitan, mereka akan berkata: Terserah pada
Tuhan. Kita hanyalah orang yang menjadi perpanjangan tangan-Nya. Orang yang
mengimani Penyelenggaraan Ilahi dalam setiap derap langkah hidup dan karyanya,
juga akan berkata: Tuhan yang memulai semua rencana ini, pasti Dia akan mengerjakan
dan menyelesaikan semuanya dengan baik. Jalani kehidupan ini dengan mengimani
dan memandang-Nya saja !
Nabi Yesaya juga memiliki cara pandang
seperti itu dalam hidup dan panggilannya menjadi nabi. Ketika ia melihat
perjalanan hidupnya sebagai nabi, ia mensyukuri rahmat panggilannya dengan
bersaksi bahwa panggilan itu ia terima sejak dalam kandungan ibunya, mulutnya
bak pedang yang tajam dan anak panah yang runcing untuk menyelamatkan bangsa
Israel. Ia tidak takut atas tugas itu sebab ia yakin atas “haknya terjamin pada
Tuhan” yang memanggil dan mengutusnya (Yes 49:1-6). Di tanah pembuangan Yesaya
bekerja keras untuk mengembalikan hati bangsa Israel kepada Tuhan, agar mereka
semua bertobat. Ia menilai penderitaan yang dialami bangsa ini tidak lain
disebabkan oleh dosa. Mereka harus memperbaikinya dengan pertobatan.
Sebelum kedatangan Yesus ke dunia,
seorang utusan Tuhan harus mempersiapkan kedatangan-Nya. Dia adalah anak
Zakharias dan Elisabeth, yang pada saat kelahirannya hari ini diberi nama
Yohanes = utusan Allah yang menadahui Kristus. Ketika diberi nama Yohanes oleh
ayahnya Zakharias, mulutnya yang bisu menjadi sembuh sehingga semua orang
bertanya, mau jadi apa anak ini nanti? (Luk 1:57-66). Kita semua tahu bahwa
Yohanes kemudian bertumbuh menjadi besar dalam hikmat Tuhan, bahkan membaptis
Yesus di sungai Yordan dan dia juga yang mengatakan kepada orang banyak: Dia
itulah Mesias yang dinantikan. Sebagai nabi ia tak pernah berpikir tentang
hidupnya yang miskin, bahkan ia hanya makan belalang dan madu hutan, sebab ia
percaya haknya terjamin pada Tuhan.
Dalam kotbahnya di depan banyak orang di
kota Antiokhia Paulus bersaksi bahwa Yohanes dipersiapkan untuk meluruskan
jalan bagi Tuhan, ia menyerukan pertobatan bagi bangsa Israel dan percaya
kepada Mesias itu (Kis 13:22-26). Semua itu sudah dilakukan Yohanes Pembaptis,
maka kini saatnya semua orang harus menerima Dia karena semua nubuat tentang Dia
telah disampaikan dalam perjanjian lama oleh para nabi dan kemudian juga oleh
Yohanes Pembaptis.
Hak kita sebagai umat Tuhan selalu
dijamin oleh-Nya melalui alam ciptaan-Nya dan karya keselamatan Yesus Kristus. Jalani
hidup ini dalam iman kepada-Nya, sebab jaminan itu sudah tersedia sesuai
janji-Nya. Amin.