Umumnya kita senang mendengar cerita
tentang orang-orang atau tokoh-tokoh dunia yang rendah hati dengan tutur kata
yang lemah lembut. Karena penampilan mereka akan menarik banyak orang untuk mendengar
apa kata mereka tentang Tuhan, manusia dan dunia ini. Dalam diri orang yang
rendah hati dan lemah lembut terdapat kasih Tuhan yang mengalir bagaikan air, yang
membasahi kerongkongan yang kering, yang menyejukkan hati yang marah dst.
Banyak pesan menarik dari bacaan-bacaan
hari ini, tetapi saya ingin mengajak pembaca untuk merenungkan dua pesan ini
saja:
a)
Hati
Tuhan lemah lembut. Ini diambil dari Injil hari ini yang berbunyi: “Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat 11:29). Dalam hidup manusia umumnya
terlihat bahwa seorang yang tutur katanya lemah lembut pasangan sifat yang pas
adalah rendah hati. Dua sifat ini sangat kuat pada Tuhan Yesus sebab “Ia lahir
dari Allah dan Allah adalah kasih”, kata Yohanes dalam suratnya pada bacaan
kedua (bdk 1 Yoh 4:7-16). Yesus rendah hati karena Ia rela meninggalkan
kemuliaan ke-Allah-annya dan menjadi manusia seperti kita kecuali dalam hal
dosa. Karena kelemahlembutan dan kerendahan hati-Nya, Ia mau mengunjungi setiap
desa dan kota di Israel dan mewartakan kabar gembira tentang kasih Allah dan
kabar gembira tentang pertobatan. Mendengar warta gembira ini banyak orang
berbondong-bondong mengikuti dan mencari Dia ke mana-mana. Yesus mudah didekati
dan mudah juga mendekati orang-orang kecil, menderita, sakit dll.
b)
Tangan
Tuhan itu kuat (Ul 7:8). Walaupun Ia rendah hati dan lemah lembut bukan berarti
Ia lemah dan tak punya prinsip hidup. Prinsip hidup Yesus adalah mengerjakan
kehendak Allah dengan taat dan setia demi kasih-Nya kepada Allah dan umat
manusia. Dalam melaksanakan tugas keselamatan ini Ia menunjukkan tangan-Nya
yang kuat artinya kekuasaan-Nya yang mahaagung dan mengalahkan semua kuasa
dunia yang jahat. Tak satu pun kuasa dunia ini yang mampu melawannya. Semua kuasa
di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut dan tunduk menyembah-Nya. Dengan
tangan yang kuat Allah juga telah menunjukkan kuasa-Nya untuk membebaskan
Israel keluar dari Mesir.
Semangat kerendahan hati, tutur kata yang
lemah lembut dan tangan yang kuat adalah milik Allah sekaligus merupakan
kekuatan Allah yang sanggup memadamkan semua bentuk panah api dari musuh-musuh
yag jahat yag berkeliaran di dunia ini. Allah, dalam diri Putera-Nya, Yesus
Kristus sedemikian direndahkan di kayu salib lalu wafat di palang hina itu bagaikan
seorang penjahat, namun di atas salib itu Ia memenangkan manusia dari hukuman
dosa. Dari atas salib itu, sebelum wafat-Nya, Ia telah mengucapkan kata-kata
pengampunan untuk semua orang yang menganiaya-Nya, “ya Bapa, ampunilah mereka
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Dengan tangan-Nya yang kudus
dan terentang di kayu salib, Ia menunjukkan kekuatan-Nya untuk merangkul dunia
dan manusia agar kita yang berdosa ini tunduk dan mau menyembah-Nya lalu menerima pengampunan dosa berkat darah dan air
yang keluar dari lambung-Nya yang kudus.
Kerendahan hati Tuhan dengan tutur kata-Nya
yang lemah lembut serta tangan-Nya yang kuasa menjadi sumber pembelajaran bagi
kita untuk menjalankan kehendak-Nya di bumi ini.