R. G. Le Tourneau adalah penemu alat
berat. Saking banyaknya uang yang dia terima dalam hidupnya, suatu saat ia
mencapai titik kepuasan dan tidak tahu harus berbuat apa atas uang yang
berkelimpahan itu. Akhirnya ia mempersembahkan 90% dari pendapatannya kepada
Tuhan. Dia bersaksi: “Aku menyekop uang itu dan Tuhan menyekopnya kembali,
hanya saja Tuhan yang mempunyai sekop yang lebih besar dariku”. Keluargaku
telah mendapatkan “sekop yang lebih besar” dari Tuhan, yaitu pemeliharaan-Nya
kepada orang yang suka memberi. Meskipun ia sudah memberi banyak tetapi ia tak
pernah berkekurangan.
St. Paulus hari ini suratnya kepada
jemaat Korintus bersaksi: “Orang yang
menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan
menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan
hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih
karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala
sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan” (2 Kor 9:6-8).
Paulus adalah seorang pekerja dan pewarta yang ulet, dia telah memberi hidup
dan dirinya untuk kemuliaan Tuhan. Ketika ia menabur dan menabur sabda Tuhan
setiap hari, ia mendapat kasih yang berkelimpahan dalam hidupnya sehingga ia
tak pernah berkekurangan dalam hidupnya.
Namun dalam hal berbuat baik atau
menabur, jangan pernah melakukannya dengan berkoar-koar supaya diketahui oleh
banyak orang. Tuhan Yesus menyarankan hal itu dalam bacaan hari ini (Mat
6:1-6.16-18). “Jika engkau memberi
sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat
yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Memberi dengan cara yang
diam melambangkan kerendahan hati, memberi dengan cara berkoar-koar
melambangkan kesombongan. Kesombongan akan menghalangi kita untuk menabur
dengan kasih. Sebab bila kita menabur dengan kasih, maka rahmatnya akan dituai
dengan berlimpah ruah.
Paulus dan banyak
orang baik telah menabur banyak dalam kasih. R. G. Le Tourneau dari illustrasi
di atas juga telah menabur dengan kasih. Menabur banyak dengan kasih akan
menuai banyak karena kasih !