Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juni 07, 2017

DOA ORANG BENAR DIKABULKAN !



Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru itu bukan cuma sebuah buku yang berisi doa-doa, puisi serta syair, atau juga sabda yang harus ditafsir menurut “sitz im leben”nya (tafsir menurut latarbelakang konteks tulisan) saja atau sebuah cerita kudus tanpa makna iman. Sabda Tuhan dalam seluruh Alkitab itu juga berisi ulasan sejarah hidup bangsa terpilih, yang melihat segala peristiwa dan pengalaman hidup mereka dalam konteks Penyelenggaraan Ilahi. Karena itu amat penting juga untuk membuat refleksi pengalaman mereka dan menjadikannya sebagai pengalaman kita sendiri. Dalam konteks ini rasanya perlu juga kita membuat tafsiran secara hurufiah atas teks-teks yang ada terutama sabda Tuhan yang berisi janji-janji-Nya.

Dua orang benar dalam bacaan pertama hari ini, Tobit da Sara, adalah pengalaman nyata bahwa mereka orang jujur dan benar. Tetapi karena mereka sangat menderita, mereka dicemooh oleh para kerabat dan keluarga dekatnya dan mencap mereka bukanlah orang baik, sebab dalam perjanjian lama derita dan sakit selalu dihubungkan dengan dosa. Keduanya putus asa lalu dalam doa mereka pun meminta agar Tuhan membiarkan mereka mati saja, saking malu karena nama mereka menjadi gossip negatip di tengah masyarakat. Namun karena mereka jujur dan benar di mata Tuhan, maka Tuhan membebaskan mereka dari penderitaannya masing-masing dan mengubah hidup mereka menjadi sembuh dan sehat. Mata Tobit dicelikkann dan anaknya Tobia menikah dengan Sara. Doa orang benar dan jujur dikabulkan Tuhan (Tb 3:1-11a). Mata Tuhan tidak tertutup dan telinga-Nya selalu siap mendengar.

Beberapa orang Saduki yang tidak percaya akan adanya kebangkitan orang mati mengajukan pertanyaan kepada Yesus tentang siapa yang akan menikahi seorang istri di saat bangkit karena dalam hidup di dunia ini dia memiliki 7 orang suami (bersaudara). Mereka ini menikahi dia secara berturut-turut karena ingin mewariskan keturunan menurut adat istiadat Yahudi, tetapi ketujuhnya tidak punya anak sampai akhirnya istri itu mati juga. Perumpaan ini disampaikan para Saduki agar punya alasan untuk membenarkan pandangan mereka tentang tidak ada kebangkitan orang mati. Yesus menjawab pertanyaan mereka bahwa di dunia orang mati tidak ada kawin mawin seperti yang terjadi di dunia ini, sebab mereka hanyalah roh. Selain itu Allah bukanlah Allah milik orang mati tetapi Allah itu hidup dan milik orang hidup, sebab hanya orang hidup yang memuji dan menyembah Tuhan. Yesus mencap orang-orang Saduki itu telah mengajukan pertanyaan yang sesat. Orang-orang itu bungkam dan pergi (Mrk 12:18-27)

Orang mati yang disiksa di purgatorium tidak bisa berdoa seperti orang hidup. Mereka hanya diam dan tersiksa. Orang mati dalam surga hanya memuji Tuhan bersama para malaikat untuk mendukung doa-doa kita bila kita meminta pertolongannya. Mereka mengantarai intensi-intensi pada Yesus Kristus sebagai pengantara utama. Jika doa kita berasal dari hati yang jujur dan benar, para kudus itu memberi rekomendasi atasnya. Itulah tugas para kudus di surga. Karena itu berusahalah menjadi orang benar, baik dan jujur. Berdoalah dengan banyak ucapan syukur, Percayalah mata Tuhan tak pernah tertutup dan telinga-Nya selalu siap untuk mendengar. Amin

Adhitz Ads