Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Juni 19, 2017

KAMI ADALAH PELAYAN ALLAH!

Sebagai seorang pelayan Allah dan umat-Nya, yang telah bekerja selama tiga puluhan tahun di pelbagai paroki dan lembaga pendidikan serta lainnya, banyak pelayan Allah coba berusaha untuk menghayati pesan Tuhan dalam sabda-Nya: "Carilah dahulu Kerajaan Allah, yang lain akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:33). Ketika pesan ini bisa dihayati dan dipraktekkan dalam karya-karya selama sekian tahun, maka dalam segala keadaan, baik atau buruk, suka atau duka, sehat pun sakit, Tuhan selalu memenuhi janji-Nya atas mereka. Ia menambahkan apa yang mereka perlukan, dengan mencurahkan kuasa-Nya, berkat, kekuatan, kasih karunia, serta hal-hal lainnya. Melalui pengalaman-pengalaman ini, mereka percaya bahwa Tuhan setia pada janji-Nya. Sebagai pelayan Tuhan mereka sungguh mendapatkan lebih banyak dari apa yang merek perlukan dalam hidup ini, agar bisa bekerja secara maksimal. Tuhan itu sungguh mahabaik, mahamurah dan maharahim.

St. Paulus, dalam hidup dan pelayanannya pasti melakukan segala hal bagi Tuhan jauh lebih besar, lebih hebat dari pada apa yang saya lakukan. Kesaksian Paulus, baik yang tertulis dalam Kisah Para Rasul maupun yang tidak tertulis, ia sangat yakin akan penyertaan Allah dalam hidup dan karyanya. Dalam suratnya hari ini, dengan jujur ia menyampaikan keyakinan dan pengalamannya dalam melayani Tuhan. Paulus menulis demikian: "Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau......Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela"

"Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu" (2Kor 6:2-10).

Kesaksian Paulus ini lahir dari pengalamannya yang nyata dalam hidup dan karyanya sebagai seorang rasul (pelayan Allah) sebab ia bekerja bukan untuk dirinya sendiri, bukan juga untuk mencari popularitas tetapi untuk memuliakan nama Tuhan dan keselamatan banyak orang.

Hidup sebagai pelayan Tuhan, bagi para imam dan kaum religius, itu adalah sebuah panggilan dan pilihan yang khusus. Panggilan ini banyak tuntutannya dan itu tertuang dalam trikaul atau trijanji, yakni: ketaatan, kemurnian dan kemiskinan. Tiga janji ini mengandung banyak konsekwensi antara lain misalnya taat pada segala bentuk hukum kasih, kasih untuk tidak membalas dendam. Kalau ingin menjaga kemurnian hidup mereka harus memilih jalan selibat, dan jika ingin menghayati kemiskinan mereka hendaknya memilih cara hidup sederhana. Dengan kata lain pelayan Allah itu hendaknya hidup dalam semangat rela berkorban demi keselamatan sesamanya..

Sebagai pelayan khusus keutamaan hidup seperti yang dituntut di atas, bukan sekedar sebuah anjuran saja, melainkan sebuah kewajiban yang harus dihayati  dan diejahwantahkan dalam hidup. Bila tuntutan ini dipenuhi, hemat saya tak seorangpun dari pelayan Allah itu yang menangis karena kekurangan. Allah itu mahasetia. Ia akan mencukupkan hidup para pelayan-Nya dengan cara-Nya yang khas.

Adhitz Ads