Pesona Ilahi yang ada di dalam diri
Yesus tak tertandingi, sebab Ia datang dari Allah, mahakudus dan tanpa noda
dosa. Daya tarik terhadap semua pesona Ilahi itu jauh lebih kuat dari semua bentuk
pesona duniawi yang ada pada manusia umumnya. Tutur bahasa, penampilan
lahiriah, kasih yang mengalir dari hati-Nya yang maharahim membuat para
pendengar yang mendengar pengajaran-Nya amat terpesona.
Injil Markus hari ini menampilkan cerita
tentang kebimbangan para pendengar Yesus terhadap pandangan ahli Taurat tentang
identitas Yesus sebagai Putera Daud. Daud menyebut Dia Tuannya bagaimana
mungkin Dia sekaligus menjadi anaknya. Kebimbangan mereka berawal dari
ketidaktahuan mereka tentang asal usul keturunan Yesus. Akan tetapi meski
demikian mereka tetap mendengar Dia dengan penuh minat (Mrk 12:35-37) . Yesus
datang bukan untuk memperkenalkan diri sebagai putera Raja Daud atau keturunan
Daud. Ia datang untuk melaksanakan kehendak Allah, demi sebuah tujuan yang
sudah direncanakan Allah sendiri: menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman
dosa dan maut agar bisa menikmati hidup surga. Dalam pengajaran-Nya, Yesus
menunjukkan kepada semua orang tentang jalan keselamatan itu. Secara singkat Ia
berkata: “Barangsiapa tinggal dalam Aku,
maka Aku pun akan tinggal dalam Dia, barangsiapa percaya kepada-Nya akacaran
diselamatkan”. Pengajaran ini kemudian diyakini para murid-Nya sebagai
kebenaran, karena itu mereka berusaha untuk tetap tinggal dalam Dia dan percaya
kepada-Nya. Keyakinan itu mereka pegang teguh dalam hidupnya masing-masing
sesudah mereka diperkuat oleh kesaksian Roh Kudus pada hari Pentakosta.
Pesona Ilahi telah dirasakan oleh Tobit
dalam hidupnya, karena itu ia selalu menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan
sesamanya. Ia hidup jujur dan benar. Walaupun kemudian ia buta namun harapannya
pada Allah tak pernah pudar. Harapan itu sangat kuat dayanya sehingga Tuhan
menyembuhkan dia secara ajaib melalui anaknya. Dalam perjalanan pergi pulang
bersama Rafael, Tobia taat kepada bimbingan Rafael. Ternyata Rafael ini tidak
lain dari pada seorang malaikat yang diutus Tuhan untuk membantu Tobia dan
menyembuhkan mata ayahnya Tobit (Tb 11:5-14). Ganjaran dari setiap orang yang
selalu bersedia mengikuti kehendak Allah adalah menikmati pesona Ilahi melalui
terkabulnya doa dan pengalaman Allah yang menyelamatkan.
Membaca, mendengar dan merenungkan sabda
Tuhan dalam hidup sebagai orang Kristen bukanlah suatu perbuatan sia-sia. Sabda
Tuhan adalah jalan kehidupan – jalan keselamatan. Dalam sabda-Nya selalu
terdapat pesona Ilahi yang perlu kita imani, melalui penghayatan dan praktek
hidup yang baik. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun
melaksanakannya !