Diutus menjadi saksi di pusat kekafiran Roma,
pada zaman kaisar Nero, merupakan misi yang sangat menantang sekaligus
menakutkan. Kekuasaan Roma zaman itu sedang jayanya sebab Roma menakhlukan semua
bangsa di sekitarnya. Rasanya perutusan pada zaman itu seperti diutus ke
kandang harimau dan singa. Hanya orang yang memiliki nyali besar saja yang bisa
melakukan hal itu. Kaisar Nero termasuk salah satu kaisar terkejam dalam
sejarah kekaiseran Romawi.
Setelah kembali ke Yerusalem Paulus ditangkap
dan dihadapkan ke pengadilan Mahkamah Agama. Oleh kuasa Roh Kudus Paulus
membuat pembelaan atas pandangannya tentang kebangkitan orang mati dengan
rujukan pada kebangkitan Kristus. Pandangan Paulus ini membuat kaum Saduki dan
Farisi yang mendakwa Paulus terpecah. Farisi balik membela Paulus dan Saduki
melawannya. Akhirnya sidang pengadilan itu dibubarkan dan Paulus diselamatkan
serta dikembalikan ke penjara. Pada malam di penjara Tuhan datang padanya dan
mengatakan: "Kuatkanlah hatimu,
sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,
demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma." (Kis
23:11). Rencana Tuhan atas Paulus sungguh luar biasa. Tuhan tahu segala yang akan
terjadi atas diri Paulus dalam situasi sebagai tawanan Roh, sebab Tuhanlah yang
merencanakan semuanya ini. Ketika Paulus mendengar pesan perutusan ini ia sudah
sangat siap dan tidak memikirkan tentang keselamatan dirinya lagi sebab dia
tahu akan rencana keselamatan Tuhan. Penjara sudah menantinya di Roma. Dari dalam
penjara itu ia akan bersaksi tentang segala kebenaran yang telah diketahuinya
tentang Yesus Kristus.
Dalam doa-Nya di saat perjamuan terakhir
Tuhan Yesus sudah menyampaikan intensi-itensiNya kepada Allah Bapa:
a)
Ia
mohon perlindungan bagi para murid utamanya
b) Ia
berdoa juga untuk orang-orang yang percaya karena pemberitaan para murid-Nya itu
c)
Agar
mereka semua selalu bersatu untuk memuliakan Bapa
d)
Agar
mereka semua boleh menikmati keselamatan dan memandang kemuliaan Allah.
Tujuan dari karya agung Allah melalui Yesus Kristus
tidak lain untuk keselamatan semua orang, terutama yang percaya kepada-Nya.
Paulus sudah mengerti dan percaya akan semua ini, melalui proses
pembelajarannya atas hukum Taurat dan melalui pertobatannya ketika menjadi
murid Yesus. Maka ia harus pergi bersaksi ke Roma, sebab Roma dipilih Allah
untuk menjadi pusat kekristenan sesudah kaisar-kaisar yang kejam itu mati.
Meskipun perutusan ini tidak mudah
tetapi kuasa Roh Kudus telah menguatkan Paulus dan ia sudah menjelajah Asia
kecil dengan banyak pengalaman yang menantang. Roma adalah tantangan baru,
namun tak ada yang mustahil bagi orang yang percaya !