Jika manusia tidak berhati-hati dalam
menjaga integritas dirinya, terutama dalam menjaga sumpah/janji di hadapan
Tuhan dan sesama, maka sumpah itu bakal merugikan seluruh hidup dan pekerjaan
serta pelayanannya di tengah dunia ini. Sumpah biasa dibuat ketika seseorang
menerima jabatan tertentu dalam masyarakat, juga dalam hidup menggereja, saat seseorang
dilantik untuk menjalankan tugas tertentu. Sumpah itu juga dilakukan oleh suami
istri saat mereka menerima sakramen perkawinan dalam Gereja Katolik.
Demi menjaga kewaspadaan itu Tuhan Yesus
dalam wejangannya hari ini bersabda: “Jangan
bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena
langit adalah takhta Allah...........”. (Mat 5:33-37). Kalau mau bersumpah
jagalah sumpah dengan penuh tanggung jawab, sebab sumpah palsu selalu mempunyai
resiko yang buruk bagi hidup kita. Karena itu Tuhan Yesus menganjurkan kita
sebuah jalan yang paling baik dan aman yakni, jaga mulut, jaga kejujuran: kalau YA katakan YA, kalau TIDAK katakan TIDAK, lebih dari itu berasal
dari si jahat. Sebab di dunia ini banyak orang terjerat dengan perkataannya
sendiri, entah dalam bentuk sumpah atau ucapan sederhana lainnya. Sebab
kelemahan utama manusia adalah mudah dalam berkata-kata tetapi sering tersandung
dalam perbuatan.
Sumpah palsu itu dosa yang bisa
menjerumuskan kita ke dalam banyak bahaya yang menelan kita di seputar hidup
kita setiap hari. Karena itu St. Paulus mengingatkan kita dengan mengatakan: “Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru” (bdk 2 Kor 5:14-21). Ciptaan baru berarti sebuah ciptaan yang
sudah dibersihkan dari kuasa dosa oleh darah Kristus yang tertumpah di salib. Sebagai
ciptaan baru, anak-anak Allah hendaknya menjaga integritas kejujuran. Sebab orang
bilang, ketidakjujuran itu akar dari segala kejahatan, ketidakjujuran menutup
kebenaran, ketidakjujuran menutup kehadiran kuasa – daya Allah di dalam diri
seseorang. Kalau kita kehilangan daya Ilahi itu maka kita menjadi tak berguna
atau tak berdaya untuk melawan segala kejahatan yang menggoda hidup kita setiap
hari.
Karena itu jagalah sumpah – janji – kaul
kehidupan dengan jujur di hadapan Tuhan. Jika palsu ia akan menjadi racun !