Nick Vujicic lahir ke dunia tanpa lengan
dan tanpa kaki yang normal. Kedua orang tuanya, dengan bantuan dari sekolah
berhasil mendidik dia menjadi anak yang berprestasi hingga lulus di perguruan
tinggi. Sesudah tamat ia tidak mau bekerja di perusahaan yang telah menyediakan
baginya lapangan kerja yang cocok. Sebab ia lebih memilih menjadi motivator
rohani. Ia tekun mempelajari Kitab Suci dan berkotbah. Hasilnya ia bisa
berkeliling dunia untuk mewartakan kasih Tuhan kepada siapa saja yang mengikuti
acara-acaranya. Dia sanggup melakukan semua pekerjaan itu karena ia
melaksanakan pekerjaan Allah, demikian kesaksiannya di banyak tempat.
Semua pekerjaan yang baik sesungguhnya
pekerjaan Allah. Paulus yakin pekerjaan yang dilakukan Musa untuk memerdekakan
bangsa Israel keluar dari Mesir adalah pekerjaan Tuhan. Pada mulanya Musa
mendapat panggilan Tuhan dan ia yakin panggilan itu benar maka ia melakukannya.
Sesudah ia berjumpa dengan Tuhan di
Sinai ia membawa dua loh batu yang sudah tertulis 10 perintah Allah, sebagai
aturan dasar yang dikehendaki Tuhan agar menjadi pedoman hidup bagi bangsa
Israel. Musa dapat melakukan semua itu karena pekerjaan itu adalah pekerjaan
Allah. Dia hanyalah pelaksana.
Sambil taat pada hukum-hukum Taurat itu,
Paulus juga yakin bahwa pekerjaan Roh di dalam dirinya adalah pekerjaan Allah
yang membuat dia bisa melakukan segala pelayanan untuk Tuhan dan sesama dengan
baik; bahkan dengan banyak pengorbanan (2 Kor 3:4-11)
Tuhan memanggil dan memilih kita untuk
melakukan semua rencana dan pekerjaan baik-Nya demi keselamatan kita sendiri dan
dunia ini. Dalam hubungan dengan itu Tuhan Yesus menasihati jangan abaikan
Taurat “10 perintah-Nya” yang sudah tertulis dalam dua loh batu itu. sebab Taurat
yang ditulis Musa dilakukan atas dasar perintah Tuhan sendiri. Paulus
menyinggung Musa dalam bacaan pertama hari ini. “Jangan mengubah setitik pun
dari 10 perintah itu, hingga semuanya terjadi”. Itu adalah pekerjaan Allah (bdk
Mat 5:17-19).
Demi menjalankan pekerjaan Allah ini,
Nick Vujicic telah memberi hidupnya menjadi motivator iman, banyak orang kudus
dalam Gereja, baik yang tercatat maupun yang tidak juga telah melakukan
pekerjaan Allah ini dengan luar biasa. Di zaman kita hidup sekarang ini,
pekerjaan Allah ini ditanggungkan kepada kita kita masing-masing. Apakah kita
sanggup melaksanakannya tergantung pada kemauan, niat dan usaha kita. Yang
pasti Dia selalu menyertai kita !