Kisah dalam Kitab Daniel bacaan pertama hari ini
menceritakan doa tiga pemuda yang dibuang ke dalam tanur api. Di akhir doanya
mereka berseru: "Demikianlah hendaknya korban kami di hadapan-Mu pada hari
ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang
percaya pada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan
takut kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan,
melainkan perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya
belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib,
dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan" (Dan 3:40-43). Doa ini
lahir dari keyakinan bahwa Allah itu setia pada janji-Nya, Allah mendengarkan
doa orang-orang yang menderita, Allah mau memelihara mereka yang percaya
kepada-Nya, Allah dapat melakukan mujizat bagi mereka mengimani Dia dan menaruh
harapan kokoh pada-Nya. Nabi Yeremia juga yakin akan kebaikan Allah ini dan
mengatakan: "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan
memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni
hal-hal yang tidak kauketahui (Yer 33:3).
Kebaikan Allah untuk memelihara umat-Nya dinyatakan
juga oleh Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, yang mengisahkan perumpamaan tentang
penghapusan utang dari hamba-hamba yang memiliki hutang kepada tuannya (Mat
18:21-35). Melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus ingin mengajarkan bahwa pengampunan,
penghapusan utang adalah sebuah cara Tuhan mengabulkan permohonan dari setiap
orang yang memohon belaskasih-Nya. Hamba-hamba yang berutang itu berani meminta
belaskasihan-Nya karena mereka percaya bahwa Allah mahabaik, rela mengampuni,
menolong dan memelihara umat-Nya. Hamba-hamba itu berani memohon pengampunan
sebab setiap hari mereka telah melayani Dia, mereka mengenal segala kebaikan
dan kemurahan hati-Nya. Mereka percaya akan hal itu dan tidak ragu memohon.
Pengampunan Tuhan itu tak terbatas, bukan hanya tujuh
kali melainkan tujuh puluh kali tujuh kali. Andaikan Anda dan saya setiap hari
berbuat dosa, karena cacat pusaka yang tak bisa diatasi, namun sebanyak itu
pula kita datang memohon ampun kepada-Nya dengan rendah hati, maka saya yakin: “Yang
percaya kepada-Nya, tak akan kecewa”…!