Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Juni 18, 2016

APAKAH KEADAAN HARI ESOK SEPERTI HARI INI ?



Pertanyaan pada judul renungan hari ini adalah pertanyaan yang sering diungkapkan oleh orang-orang yang selalu kuatir akan hari esok atau akan masa depan mereka. Lebih lagi kalau mereka berada dalam keadaan sakit, menderita atau punya masalah. Sebagai makhluk yang terbatas oleh waktu dan keadaan, oleh tempat dan situasi tertentu, sewajarnya kita bertanya seperti itu. Akan tetapi bila kekuatiran itu sampai pada tingkat merugikan iman dan harapan kita akan keyakinan adanya peran Tuhan dalam hidup ini, maka keadaan seperti itu dapat kita sebut “Anxiety Disorder” – kecemasan berlebihan. Kecemasan berlebihan ini merupakan suatu keadaan pikiran dan perasaan yang ditandai oleh adanya rasa cemas yang berlebihan. Contoh seorang pelajar sering cemas seputar test, yang selalu cemas akan gagal meskipun dalam latihan dia mendapat nilai yang baik, seorang yang takut jatuh miskin meskipun bisnisnya lancar dan tabungannya banyak dan sebagainya.

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menasihati para murid-Nya agar membebaskan diri dari rasa cemas, terutama akan makanan dan pakaian, akan masa depan dengan segala situasinya. Tuhan Yesus memakai perbandingan yang amat sederhana: “lihatlah burung-burung yang tidak mempunyai ladang sebagai sumber makanannya, atau bunga bakung yang tidak mempunyai tenunan bagi dandanannya, tetapi burung masih terus menerus bersiul dan bernyanyi setiap waktu, bunga bakung masih mengeluarkan bunga melebihi keindahan pakaian raja Salomo”! Jadi, lanjut Tuhan Yesus: “jika rumput saja didandani sedemikian rupa apalagi manusia citra-Nya”! Kritikan Yesus: “itu hanya dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah”. Orang yang percaya kepada Allah hendaknya bebas dari segala bentuk kecemasan, ketakutan dan kekuatiran apa pun. Pedomannya: “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua yang lain akan ditambahkan” (Mat 6:33). Tuhan Yesus tidak menghendaki kita hidup dalam kekuatiran sebab melalui salib dan kebangkitan-Nya Dia telah memenangkan kita dari semua hal negatip yang menyerang kehidupan manusia, dalam pikirannya, hati dan jiwanya.

Carilah dahulu Kerajaan Allah! Pertanyaannya: apa itu Kerajaan Allah? Kerajaan itu bukan soal makan minum, bukan pula kekayaan jasmani tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus (Rom 14:17).  Menyebarluaskan kebenaran, sukacita Injil, dan damai sejahtera adalah kebutuhan dasar dari jiwa manusia, sebab bila jiwa itu lemah, maka daya juang kita untuk bekerja, berharap akan sirna. Di dalam jiwa dan roh itulah Roh Kudus akan bekerja menguatkan hidup kita untuk mengalahkan segala kecemasan atau ketakutan yang tidak perlu.

Situasi istana raja Yoas penuh ketakutan dan kekuatiran akan hal-hal duniawi, mereka meninggalkan rumah Tuhan dan mulai menyembah berhala, para nabi ditolak bahkan dibunuh, sebab hati mereka sudah dikuasai oleh kehendak yang salah, gila harta, kuasa dan nama besar. Bacaan pertama hari ini menggambarkan semua itu dengan jelas. Akibatnya terjadilah kekacauan yang mengakibatkan pembunuhan demi pembunuhan (2 Taw 24:17-25). Yang mereka harapkan adalah harta, kuasa dan ketenaran tetapi yang didapatkan adalah perselisihan, pertengkaran dan pembunuhan. Harta dunia bukanlah jaminan untuk mencapai kebahagiaan. Kalau bersandar pada harta maka hari esok selalu dikejar atau ditunggu dengan penuh kecemasan. Kalau bersandar pada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka hari esok akan selalu hidup dalam harapan akan jadi lebih baik dari dari ini. Amin

Adhitz Ads