Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juni 22, 2016

BANYAK YANG MENYAMAR !



Sebulan lalu dalam group WA (WhatsApp) diunduh sebuah foto dengan keterangan: “Orang ini telah menyamar sebagai frater (calon imam) yang telah mencuri laptop Romo......di pastoran..... Harap berwaspada!”. Tahun lalu juga beredar berita di Facebook tentang seorang yang menyamar sebagai pastor dengan modus yang sama, yaitu mencuri”. Bukan cuma dua cerita ini, tetapi banyak sekali cerita-cerita lain yang menggambarkan kemunafikan manusia yang sangat berbahaya bagi kehidupan sesamanya.
Menanggapi keadaan seperti ini Tuhan Yesus dalam Injil hari ini menasihati para pendengar-Nya dengan berkata: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri” (Mat 7:15-16). Dalam hubungan dengan menyamar ini, kita tahu ada orang yang menyamar sebagai mata-mata untuk memperhatikan gerak gerik musuh tetapi ada yang menyamar untuk tujuan kejahatan, yaitu pura-pura menjadi nabi tetapi sesungguhnya nabi palsu yang merugikan sesamanya baik secara rohani maupun secara jasmani. Nabi palsu inilah yang dimaksudkan Yesus sebagai serigala-serigala yang buas. Mereka berpura-pura menjadi orang baik ternyata mereka itu adalah orang jahat.

Saran Tuhan dalam menghadapi modus seperti ini adalah “memperhatikan buah dari kata dan tindakan mereka”.  Jika buah dari perkataan dan tindakan mereka buruk maka itu adalah nabi serigala, jika buah dari perkataan dan tindakan mereka itu baik maka itu adalah nabi benaran. Yang nabi serigala seluruh buahnya pasti bertentangan dengan kehendak Allah dan menjauhkan orang dari Tuhan. Sebaliknya yang nabi benaran buahnya akan mendekatkan orang kepada Tuhan. Dalam menghadapi situasi seperti ini kita membutuhkan karunia pembedaan roh (discernment) dari Roh Kudus sendiri, agar kita memiliki ketajaman intuisi untuk membedakan apakah seorang yang datang itu serigala berbulu domba ataukah sungguh-sungguh nabi. Pada zaman menjelang kedatangan Kristus yang kedua ini, banyak sekali orang yang menyamar untuk tujuan kejahatan.

Pada pemerintahan raja Hosea, imam Hilkia menemukan Kitab Taurat di rumah Tuhan. Kitab Taurat yang ditemukan Hilkia "diberikan dengan perantaraan Musa" (2Taw 34:14); kitab tersebut sangat mungkin adalah sebuah salinan dari seluruh Pentateukh, kelima kitab pertama dalam Alkitab (bd. 2Raj 23:25; Ul 31:24-26). Penemuan ini menjadi kesaksian tentang tangan Allah yang menuntun dan mengatur, yang menjaga Firman-Nya yang terilhamkan dan melindunginya dari kerusakan oleh tangan penyembah berhala dan kaum sesat; sesungguhnya, Firman Allah yang diilhamkan itu tidak dapat dimusnahkan (Yes 40:8).

Dengan penjelasan ini kita tahu bahwa sejak zaman sebelum kedatangan Tuhan ke dunia, sudah terdapat banyak kegiatan nabi palsu yang menyamar dan menyesatkan banyak orang dengan ajaran-ajaran palsu. Maka untuk menjaga dan melindungi kemurnian iman bangsa ini imam Hilkia menemukan kitab-kitab itu, membiarkan raja membacanya sehingga raja dapat mewajibkan rakyatnya mengikuti tuntunan sabda itu, melakukan himbauan pertobatan supaya bangsa pilihan ini kembali ke jalan yang benar.

Tujuan ini juga yang mendorong saya untuk menulis renungan-renungan ini agar di zaman yang penuh kesesatan dan kepalsuan ini kita semua belajar taat di bawah bimbingan sabda Tuhan. Amin  


Adhitz Ads