Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Juni 30, 2016

BERNUBUATLAH !



Hari ini kita berbicara tentang karunia bernubuat, dalam hubungan dengan perintah Tuhan kepada Amos, seorang penggembala kambing domba, yang dipanggil Tuhan dan memberi perintah kepadanya: “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel” (Am 7:15). Pertanyaannya: apa itu nubuat?

Nubuat adalah salah satu karunia Roh Kudus yang diberikan kepada kita untuk menyampaikan pikiran atau isi hati Tuhan mengenai sesuatu hal atau keadaan di masa depan.. Karunia ini termasuk dalam kelompok karunia berbahasa, dipakai dalam pelayanan dan berguna untuk membangun jemaat Allah. Namun dalam penggunaannya kita perlu berhati-hati, sebab ada nubuat palsu dan ada nubuat yang benar. Palsu jika apa yang diucapkan dalam nubuat itu tidak terjadi, benar jika apa yang disampaikan dalam nubuat itu terjadi, karena itu ia perlu diuji dengan baik dan memerlukan karunia membedakan roh. Sebab tidak semua bisikan yang datang ke dalam hati dan pikiran kita sungguh-sungguh berasal dari Roh Kudus.

Dalam menyampaikan nubuat Tuhan kepada bangsa Israel, Amos ditantang oleh para pemuka bangsa itu, sebab nubuat-nubuatnya keras, menantang raja yang jahat. Lalu mereka menuduhnya bahwa ia bukan seorang nabi yang benar dan tidak boleh bernubuat di Yerusalem. Tetapi Amos balik menantang mereka dan mengatakan: : "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel” (Am 7:14-15). Jika kita ingin meneliti lebih jauh tentang nubuat Amos, maka kita boleh melihat apakah nubuat-nubuatnya benar-benar terjadi atau tidak? Dalam sejarah Israel nubuat-nubuat itu memang terjadi 30 tahun kemudian. Itu berarti nubuat Amos itu benar dan memang ia seorang nabi yang benar. Ia bernubuat agar raja dan umat Israel bertobat dari dosa-dosa yang mereka perbuat terutama dosa menyembah berhala.

Kisah Injil hari ini bermuara pada pertobatan juga. Seorang lumpuh yang sedang terbaring sakit di tempat tidurnya dihantar kepada Yesus. Ketika melihat iman orang-orang itu dan keadaan si lumpuh itu, Yesus langsung berkata: “Percayalah anak-Ku, dosamu sudah diampuni”. Itu berarti sakit lumpuh itu disebabkan oleh dosa. Ketika dosanya sudah diampuni, Yesus lalu berkata lagi: “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu” (bdk Mat 9:1-8).
Apa yang dikatakan Yesus dalam hubungan dengan dosa dan perintah mengangkat tempat tidur kepada si lumpuh, bekerja tiga karunia Roh Kudus yaitu: karunia pengetahuan (Yesus tahu  orang sakit itu lumpuh karena dosa), nubuat (kalau orang itu percaya maka dia disembuhkan) dan penyembuhan (Yesus menyuruh dia pulang dan mengangkat tempat tidurnya).

Pada zaman ini dalam persekutuan doa ada banyak nubuat yang diucapkan oleh mereka yang merasa mendapat pesanan Tuhan. Nubuat-nubuat itu umumnya bersifat menghibur, menasihati, mengajak untuk bertobat dan menuntun kita kepada kebenaran. Dalam komunikasi dengan Tuhan, ada banyak hal yang bisa kita dengar melalui suara hati. Jika suara hati itu baik dan membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih baik lagi dengan sesama dan Tuhan, maka tak ada salahnya kalau kita mengikutinya. Jika suara hati dan ucapan nubuat sesama mendorong kita untuk memperbaiki diri dari kelemahan kita, hemat saya ucapan itu pasti membawa manfaat. Kalaupun nubuat yang disampaikan itu sifatnya keras dan sesuai dengan perbuatan salah kita, maka nubuat itu sifatnya menolong kita untuk bertobat. Karena itu St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika menulis: janganlah anggap rendah nubuat-nubuat! (1 Tes 5:20).  


Adhitz Ads