Salah satu hambatan terbesar untuk
mempercepat pembangunan bangsa ini, baik secara rohani maupun secara jasmani
adalah “suka berdalih” - membuat banyak
alasan untuk tidak mau mendengarkan, tidak mau keluar dari gaya hidup yang
dirasa sudah mapan, merasa sudah cukup dan tidak mau berubah lagi atau merasa diri
jauh lebih baik dan untuk apa sibuk mencari lagi. Dengan dalih-dalih seperti
ini kita tak akan pernah menikmati kemajuan apa pun selain stagnan pada cara
hidup yang itu-itu saja. Kemakmuran dan kesejahteraan tak akan bakal dinikmati.
Dalam Injil hari ini Yesus agak sedikit
kesal dengan sikap suka berdalih dari mereka yang dipanggil-Nya. Karena itu
dengan tegas Ia berkata: "Ikutlah
Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
(Mat 8:22). Mengapa? Pertama, Tuhan memanggil
kita karena Dia membutuhkan peran kita dalam karya-Nya. Kedua, waktu kita yang kita pakai untuk bekerja membangun dunia ini
agar menjadi lebih baik sangat singkat, Tuhan ingin kita bergerak lebih cepat. Ketiga, kejahatan telah merasuk ke
segala lini kehidupan manusia dan membuat banyak orang semakin menjauh dari
Tuhan, seperti keadaan yang diserukan nabi Amos dalam bacaan pertama. Kalau kita
lengah dan semakin menunda-nunda akibatnya akan semakin buruk. Sikap suka
berdalih hendaknya disingkirkan dari mental kita yang lama. Pekerjaan kita
banyak, waktu kita terlalu sedikit untuk menyelesaikan segala pekerjaan itu,
maka jangan berdalih.
Dalam pertemuan kemarin, 26 Juni 2016, di aula Seminari St.
Yohanes Paulus II, Labuan Bajo, Menteri Koordinator Bidang Maritim, Rizal
Ramli, meminta para imam, biarawan/ti untuk membantu memberi motivasi kepada
masyarakat agar bersikap kreatif membangun wilayah tujuan wisata ini. Ia
mengatakan: pemerintah pusat akan membantu dengan banyak cara, tetapi jika
masyarakat tidak mau mengambil bagian atau bersikap seperti penonton saja, banyak berdalih, maka
usaha kami akan sia-sia karena tidak mencapai tujuannya. Ia memberi
perbandingan pada Kabupaten Banyuwangi yang bupatinya sangat pintar dan kreatif
menciptakan aksi-aksi untuk menarik turis lokal dan manca negara. Banyuwangi yang
dulunya hanya menjadi tempat singgahan biasa saja, kini menjadi tempat tujuan
wisata yang sangat ramai di Jawa Timur.
Nabi Amos dalam bacaan pertama
melukiskan kekecewaan Tuhan atas sikap hidup yang buruk dari bangsa Israel,
apalagi telah mengarah pada kejahatan-kejahatan yang tidak dapat diampuni lagi
(Am 2:6-10.13-16). Tuhan ingin kita bekerja secara positip membangun hidup
kita, karena itu segala dalih yang berasal dari mental manusia lama kita, yang
suka berdalih, perlu kita pangkas dan kita dengar permintaan Tuhan yang mendesak: Ikutilah Aku !