Hingga saat ini ada begitu banyak orang
di antara kita yang malu bersaksi tentang Tuhan, yang mereka percaya sebagai
Pencipta, Penebus dan Penolongnya. Misalnya, malu membuat tanda salib di
tempat umum kalau hendak makan takut ketahuan kalau mereka adalah orang
katolik, imam malu memakai tanda pengenal (salib atau baju kolar) nanti
ketahuan kalau mereka adalah imam, malu syering akan pengalaman imannya dalam
pertemuan doa atau saat katekese bersama nanti nanti dinilai sombong, malu
mengoreksi sesama yang jelas-jelas berbuat kesalahan terbuka sebab takut
orangnya tersinggung, malu mengatakan kebenaran nanti dibilang sok suci, dll. Atau
karena beralasan sibuk dengan pelayanan yang lain atau juga ingin hidup nyaman
di tengah dunia yang semakin sekular dan tenggelam dalam rendahnya etika dan
hidup moral.
St. Paulus dalam suratnya hari ini
dengan tegas mengatakan kepada Timoteus agar jangan malu bersaksi tentang
Tuhan. “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah
yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada
kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu
karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi
Injil-Nya oleh kekuatan Allah” (2 Tim 1:6-8). Mengapa tidak boleh malu?
Sebab oleh sakramen baptis dan krisma, kita menerima karunia Roh Kudus bukan
hanya untuk menikmati kekudusan tetapi untuk melayani dan bersaksi. Tuhan
memberi kita karunia keberanian, kekuatan dan kasih serta rela ikut menderita
bagi Tuhan bila dalam pelayanan itu kita ditantang, dicemooh seperti halnya
para rasul dahulu. Atau seperti sekian banyak orang yang kita jumpai di antara
kita yang kelihatan sangat aktip dalam pelayanan Gereja serta karya sosial
untuk membantu sesama yang menderita. Oleh dua sakramen di atas sesungguhnya
kita mendapat tugas imamat umum menjadi gembala, nabi dan imam.
Sebuah contoh istimewa yang kini sering
kita baca buku-bukunya atau kita buka di youtube tentang pelayanan dan
kesaksian seorang saudara “disable” bernama Nick Vujicic. Dia telah menjelajah
ratusan negara di dunia untuk bersaksi tentang cinta Kristus bagi dirinya. Dia
mengatakan semua orang pasti dapat memberikan kesaksian tentang Tuhan melalui
pengalaman hidupnya sendiri, sebab setiap orang telah diberi kemampuan –
karunia Roh Kudus untuk melayani sesuai dengan kedudukannya di tengah
masyarakat dunia ini. Alasannya seperti kata Paulus ini: “Oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah
mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk
Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai
guru” (2 Tim 1:10-11).
Di tengah dunia ini ada banyak salah
tanggap atau salah pengertian dan salah ajar tentang hidup, kematian dan
kebangkitan. Orang Saduki misalnya, mereka tidak percaya tentang kebangkitan lalu
mereka membuat pertanyaan kepada Yesus, siapa yang akan memperisteri wanita ini
dalam surga kalau ada kebangkitan, sebab wanita ini selagi hidupnya di dunia ini
telah dinikahkan kepada tujuh bersaudara tetapi semuanya mati?. Yesus dengan
tegas mengatakan: "Kamu sesat,
justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila
orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan
melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya
orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang
semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang
hidup. Kamu benar-benar sesat!" (Mrk 12:24-27). Ya, ada banyak juga
kesesatan lain dewasa ini yang diterima banyak orang sebagai kebenaran padahal
pendapat itu sesat. Misalnya saja, kita boleh melakukan aborsi demi ibu, atau
karena alasan ekonomi, atau anak sudah melampaui aturan pemerintah; negara
memberi izin pernikahan sejenis demi hak azasi manusia yang saling mencintai,
dll. Jika
kita malu bersaksi, maka kesesatan akan bertambah dan dunia akan dikuasai oleh
dosa Sodom dan Gomora kembali.