Seluruh dunia amat prihatin dengan
peperangan-peperangan yang terjadi di wilayah Timur Tengah. Segala usaha dalam
misi perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa seolah-olah tak ada gunanya bagi
mereka. Jutaan manusia telah mati dan jutaan manusia pula mencari suaka ke
mana-mana dan menimbulkan masalah baru di negara-negara di mana mereka
diterima. Para pemimpin perang yang ada di negara-negara tersebut tampaknya
tidak memiliki hati nurani lagi. Kesenangan mereka adalah mempertahankan kuasa
dengan membunuh rakyatnya sendiri tanpa rasa salah dan sesal. Dibandingkan
dengan perang dunia pertama dan kedua, perang di Timur Tengah sekarang ini jauh
lebih mengerikan dan menimbulkan penderitaan bagi jutaan manusia. Menyedihkan !
Tuhan Yesus dalam warta-Nya hari ini
mengisyaratkan pentingnya berdamai satu sama lain bila sudah terlibat dalam
pertikaian dan permusuhan, karena efeknya sangat buruk untuk hidup. Visi misi
kebahagiaan yang seharusnya dinikmati akan mubazir alias tidak tercapai. Kata
Tuhan Yesus: “Segeralah berdamai dengan
lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu
itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau
kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau
membayar hutangmu sampai lunas” (Mat 5:25-26). Efek-efek negatip dari situasi
pertikaian dan peperangan bagaikan sebuah penjara bagi hidup manusia. Orang bilang
situasi itu bagaikan keadaan burung dalam sangkar, tak ada kebebasan meskipun
bisa bernyanyi, sayap kaku karena tak pernah digunakan lagi, nasibnya hanya
bergantung pada kebaikan manusia. Hak azasinya sebagai makhluk yang bebas tidak
pernah bisa dinikmatinya lagi.
Kekeringan tiga tahun di Israel
dibiarkan Tuhan untuk menyadarkan manusia akan ketergantungannya pada kuasa
Allah. Kebahagiaan manusia hanya bisa tercapai dalam persahabatan dengan Allah
melalui hubungan kasih yang tak terbagi kepada para dewa dewi lain atau kepada
dosa melawan kehendak Allah. Ketika bangsa ini tidak setia maka kuasa dosa
meraja, akibatnya kebahagiaan untuk menikmati yang baik menjadi sirna. Hujan
tidak turun selama tiga tahun menimbulkan bahaya kekeringan, kelaparan dan
kematian. Sesudah mereka sadar kembali akan dosa-dosanya dan mohon ampun,
langit dibuka kembali dan muncullah kehidupan baru....!
Hidup damai dengan Tuhan dan sesama adalah
kebahagiaan yang wajib dipelihara selamanya. Semoga wilayah Timur Tengah, juga
wilayah lain yang terlibat dalam perang atau pertikaian bisa bertobat dan mau
berdamai satu sama lain!
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.