Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Juni 07, 2016

WALAU CUMA SEGENGGAM TEPUNG !



Sekali lagi kita belajar dari ibu burung pipit. Ketika telur-telurnya telah menetas ia memiliki banyak anak. Sebagai ibu yang bertanggung jawab ia harus memelihara anak-anaknya dengan makanan. Sebelum ia pergi, ia berdoa demikian kepada Tuhan: “Tuhan aku hanya butuh beberapa bulir padi. Tuntunlah aku untuk mendapatkan bulir-bulir padi itu”! Setelah ia mendapatkannya, ia berdoa lagi: “Tuhan, yang kubawa hanyalah setangkai padi untuk anak-anakku hari ini. Terima kasih untuk rejeki hari ini. Namun mengapa masih banyak manusia yang kuatir akan hari esoknya?”  

Sungai Kerit seberang sungai Yordan, tempat Elia bersemadi ikut kering, burung gagak juga tidak mendapatkan makanan untuk nabi Elia, akibat kekeringan yang berkepanjangan. Tuhan menyuruh Elia untuk pergi ke Sarfat dan menemui seorang janda yang bisa membantunya memberi makanan. Ketika ia tiba di Sarfat, ia melihat seorang janda sedang mencari kayu api. Kepada janda itu Elia meminta agar memberinya roti. Janda itu keberatan karena ia hanya mempunyai segenggam tepung untuk membuat seketul roti dan sesudahnya ia serta anaknya tidak akan mendapat apa-apa lagi. Tetapi Elia tetap meminta janda itu untuk mengambil sedikit dari tepung yang tersisa itu dan membuat roti baginya. Elia berjanji bahwa selama musim kemerau yang sedang berlangsung janda itu tak akan kehabisan tepungnya. Janda itu melakukan permintaan Elia dan memang janji Elia atasnya dipenuhi Tuhan. Janda Sarfat itu dan anaknya sungguh hidup dari segenggam tepung itu dan minyak dalam buli-bulinya hingga musim hujan tiba (bdk 1Raj 17:7-16).

Tuhan memelihara setiap orang yang berbuat baik, bahkan memberi ganjaran berlimpah karena perbuatan baik yang mereka lakukan itu. Tuhan selalu memenuhi janji-Nya yang kudus kepada mereka yang melakukan perintah-Nya. Kata Yesus sendiri: “berbahagialah orang yang murah hatinya sebab mereka akan memperoleh kemurahan” (Mat 5:7). Janda Sarfat dan anaknya memperoleh kemurahan Allah karena ia telah bermurah hati kepada nabi Elia.

Perbuatan baik itu, kata Yesus, ibarat sebuah pelita yang diletakkan di atas kaki dian dan menerangi seluruh ruangan, sehingga tak ada satu pun tempat yang kelihatan gelap melainkan menjadi terang benderang semuanya. Kata Yesus pula: “Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di surga” (Mat 5:16). Ya, mungkin perbuatan baik kita hanya sebanyak segenggam tepung, mungkin hanya sehitam kuku, atau juga sehelai rambut, tetapi jika dilakukan dengan penuh kasih karena Tuhan, maka perbuatan baik itu sudah cukup bercahaya di depan orang. Orang yang melihatnya akan memuliakan Allah. Melalui perbuatan baik kita yang sedikit itu orang yang melihatnya menjadi yakin ada kebaikan Allah di sana. Jika Tuhan mengganjari semua orang yang berbuat baik dengan rahmat-Nya yang berlimpah, maka sesungguhnya kita tak perlu cemas akan hari esok. Keadaan hari esok bergantung pada perbuatan baik kita hari ini....!





Adhitz Ads