Ada banyak berita tentang tenggelamnya
perahu atau kapal para pengungsi ketika gelombang dahsyat menghantam perahu
atau kapal-kapal itu. Banyak yang mati tenggelam. Saat Tim SAR datang menolong,
ditemukan banyak jenasah, hanya satu atau dua yang luput. Perjalanan dengan
kapal atau perahu di laut selalu penuh dengan kewaspadaan akan datangnya
bahaya-bahaya yang tak terduga. Keadaan cuaca di bumi saat ini kadang-kadang
berubah dengan begitu cepat, akibat pemanasan global. Perahu atau kapal, besar
dan kecil, semuanya ekstra waspada dengan keadaan ini. Bahaya maut
kadang-kadang memang datang secara tak terduga.
Para murid Yesus dan Yesus sendiri
sedang berlayar menuju seberang danau. Tiba-tiba angin kencang dan gelombang
menghantam perahu mereka. Para murid panik tak berdaya. Mereka pada ketakutan
dan segera membangunkan Yesus yang sedang berbaring istirahat sambil berteriak
minta tolong. Dengan sigap Yesus bangun dan berkata: “mengapa kalian takut, hai orang
yang kurang percaya?” (Mat 8:26). Mengapa Yesus bertanya seperti itu?
Mereka sudah lama bersama-sama dengan Yesus dan telah menyaksikan banyak
mujizat dalam pelayanan-Nya. Yesus berharap bahwa dengan menyaksikan
karya-karya agung-Nya itu, para murid harus menjadi lebih mantap dan tenang
bila menghadapi godaan dan tantangan seperti itu. Tetapi ternyata kelemahan
manusiawi mereka masih jauh lebih kuat getarannya daripada keyakinan akan
besarnya kuasa Tuhan yang hadir di situ.
Hal yang sama terjadi pada siapa pun di
dunia ini, termasuk Anda dan saya. Jika ada bahaya mengancam, iman kita akan
besarnya pertolongan Tuhan yang hadir di dalam diri kita tampaknya masih jauh
lebih kecil getarannya daripada perasaan takut yang menguasai kita. Tidak heran
kalau Tuhan membuat pertanyaan yang agak mengeritik: mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya? Pengalaman
para murid ini sesungguhnya mau mengajar kita bahwa dalam bahaya apa pun, Tuhan
tak pernah tertidur dengan lelap. Dia selalu sigap menolong siapa saja yang
memohon pertolongan-Nya. Karena itu jangan panik kalau ada bahaya dan
kesulitan. Tuhan ada – DIA siap membantu.Perahumu tidak akan tenggelam.
Sebaliknya Tuhan siap menjadi penonton
bila hidup kita tidak selaras dengan kehendak-Nya. Nabi Amos hari ini menyampaikan
rasa kesalnya kepada bangsa Israel karena mereka tidak mau bertobat. Ada banyak
pertanyaan bersifat gugatan yang dia sampaikan dan berujung pada ancaman: "Aku telah menjungkirbalikkan
kota-kota di antara kamu, seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora,
sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu
tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN. "Sebab itu
demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. -- Oleh karena Aku akan
melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu,
hai Israel!" (Am 4:11-12).
Pertobatan mendatangkan keselamatan sebab sikap itu menggerakkan hati Tuhan
untuk berbelaskasih. Sebaliknya sikap masa bodoh, kesombongan atau tegar tengkuk akan menjauhkan kita dari
belaskasih-Nya. Dengan demikian perahu hidup kita akan tenggelam.