Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Juni 23, 2016

RUMAHMU DI ATAS WADAS ?



RUMAHMU DI ATAS WADAS !

Membangun rumah kehidupan yang kokoh secara rohani dan jasmani merupakan cita-cita setiap insan dan keluarga manusia. Banyak orang yang berusaha mencapainya. Dalam kenyataannya, ada yang bisa mencapai dua-duanya, tetapi ada yang kokoh hanya secara jasmaninya dan ada yang kokoh secara rohaninya saja. Banyak juga orang yang tidak mencapai dua-duanya. Pada tingkat ini banyak terjadi krisis dalam kehidupan manusia.  

Akan tetapi, menurut Tuhan Yesus, apa pun masalah dan tantangannya membangun kehidupan ini, para murid-Nya dianjurkan agar mau membangun rumah kehidupannya di atas wadas. Injil hari ini menceritakan kotbah Yesus di bukit tentang hal itu. Ia bersabda: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. (Mat 7:24-25)

Rahasia membangun rumah kehidupan di atas wadas, kata Tuhan di atas, hendaknya dimulai dari kebajikan mendengar tuntunan Tuhan dalam sabda-Nya. Mengapa? Kita lahir dan memulai perjuangan kita di bumi seperti sebuah tabula rasa, kosong, tanpa pengetahuan dan pengertian. Karena itu hidup manusia memerlukan pedoman, arahan atau nasihat dari Sang Pencipta-Nya, sebab DIA-lah yang mahatahu, mahabijaksana yang mengetahui seluk beluknya kehidupan di dunia ini. Seperti kata pemazmur: “Sabda-Mu adalah terang bagi jalanku dan pelita bagi kakiku” (Mzm 119:105). Tanpa tuntunan Tuhan melalui sabda-Nya, melalui ilmu pengetahuan yang baik, melalui saran-saran yang patut dipertimbangkan, tak mungkin kita mendapat pengertian yang baik untuk melakukan sesuatu. Kata Yesus di tempat lain: “di luar Aku kamu tak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Maka mendengar sabda-Nya lalu melaksanakannya adalah kebijaksanaan dasar untuk membangun kehidupan yang baik dan kokoh, bak secara rohani maupun jasmani.

Raja Yoyakhin diangkat menjadi raja Israel dalam usia 18 tahun, berbeda dengan Daud dalam usia 12 tahun. Meskipun dia diangkat dalam usia lebih tua 6 tahun dari Daud, tetapi raja ini sangatlah tidak bijaksana. Sebab ia tidak membangun kerajaannya di atas wadas yang kokoh berdasarkan sabda Tuhan, tetapi membangunnya di atas pasir dengan melakukan banyak kejahatan. Akibatnya segala sendi kehidupan rakyatnya menjadi goyah. Menurut kitab kedua raja-raja dalam pertama hari ini, ia melakukan banyak kejahatan (2 Raj 24:8-17). Pada masa pemerintahannya, Israel hancur berantakan, segala peralatan emas dan perak di bait Allah dirampas oleh Nebukadnezar, seluruh pasukan Israel diangkut ke tempat pembuangan. Israel berada di bawah kekuasaan Babel. Inilah sejarah yang paling buruk dalam masa Perjanjian Lama. Kata Yesus dalam Injil tadi: “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya" (Mat 7:26-27).  

Apakah rumah kehidupan Anda dan saya dibangun di atas wadas ataukah di atas pasir?. Hari ini kita diajak untuk melihat ke dalam diri masing-masing secara reflektif! Amin






Adhitz Ads