RUMAHMU DI ATAS
WADAS !
Membangun rumah kehidupan yang kokoh
secara rohani dan jasmani merupakan cita-cita setiap insan dan keluarga
manusia. Banyak orang yang berusaha mencapainya. Dalam kenyataannya, ada yang
bisa mencapai dua-duanya, tetapi ada yang kokoh hanya secara jasmaninya dan ada
yang kokoh secara rohaninya saja. Banyak juga orang yang tidak mencapai
dua-duanya. Pada tingkat ini banyak terjadi krisis dalam kehidupan manusia.
Akan tetapi, menurut Tuhan Yesus, apa
pun masalah dan tantangannya membangun kehidupan ini, para murid-Nya dianjurkan
agar mau membangun rumah kehidupannya di atas wadas. Injil hari ini
menceritakan kotbah Yesus di bukit tentang hal itu. Ia bersabda: "Setiap orang yang mendengar
perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang
mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di
atas batu. (Mat 7:24-25)
Rahasia membangun rumah kehidupan di
atas wadas, kata Tuhan di atas, hendaknya dimulai dari kebajikan mendengar
tuntunan Tuhan dalam sabda-Nya. Mengapa? Kita lahir dan memulai perjuangan kita
di bumi seperti sebuah tabula rasa, kosong, tanpa pengetahuan dan pengertian.
Karena itu hidup manusia memerlukan pedoman, arahan atau nasihat dari Sang
Pencipta-Nya, sebab DIA-lah yang mahatahu, mahabijaksana yang mengetahui seluk
beluknya kehidupan di dunia ini. Seperti kata pemazmur: “Sabda-Mu adalah terang bagi jalanku dan pelita bagi kakiku” (Mzm
119:105). Tanpa tuntunan Tuhan melalui sabda-Nya, melalui ilmu pengetahuan yang
baik, melalui saran-saran yang patut dipertimbangkan, tak mungkin kita mendapat
pengertian yang baik untuk melakukan sesuatu. Kata Yesus di tempat lain: “di luar Aku kamu tak dapat berbuat
apa-apa” (Yoh 15:5). Maka mendengar sabda-Nya lalu melaksanakannya adalah
kebijaksanaan dasar untuk membangun kehidupan yang baik dan kokoh, bak secara
rohani maupun jasmani.
Raja Yoyakhin diangkat menjadi raja
Israel dalam usia 18 tahun, berbeda dengan Daud dalam usia 12 tahun. Meskipun
dia diangkat dalam usia lebih tua 6 tahun dari Daud, tetapi raja ini sangatlah
tidak bijaksana. Sebab ia tidak membangun kerajaannya di atas wadas yang kokoh
berdasarkan sabda Tuhan, tetapi membangunnya di atas pasir dengan melakukan
banyak kejahatan. Akibatnya segala sendi kehidupan rakyatnya menjadi goyah.
Menurut kitab kedua raja-raja dalam pertama hari ini, ia melakukan banyak
kejahatan (2 Raj 24:8-17). Pada masa pemerintahannya, Israel hancur berantakan,
segala peralatan emas dan perak di bait Allah dirampas oleh Nebukadnezar,
seluruh pasukan Israel diangkut ke tempat pembuangan. Israel berada di bawah kekuasaan
Babel. Inilah sejarah yang paling buruk dalam masa Perjanjian Lama. Kata Yesus
dalam Injil tadi: “Tetapi setiap orang
yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang
yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan
datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya" (Mat 7:26-27).
Apakah rumah kehidupan Anda dan saya
dibangun di atas wadas ataukah di atas pasir?. Hari ini kita diajak untuk
melihat ke dalam diri masing-masing secara reflektif! Amin