Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Juni 24, 2016

MAKNA SEBUAH NAMA (Pesta Kelahiran Yohanes Pembaptis)



Seorang pastor Eropa marah-marah kalau umatnya memberi nama anak saat baptis dari nama-nama para bintang film atau nama di luar nama orang kudus. Dia selalu menekankan pemberian nama anak itu harus mempunyai arti yang positip atau harus diambil dari nama para kudus karena nama orang kudus sudah memiliki arti tertentu dalam Gereja.  

Sungguh merupakan pengalaman rohani yang luar biasa bagi Zakharia ketika melihat malaikat datang kepadanya menyampaikan berita sukacita bahwa Elisabet istrinya yang sudah berusia lanjut itu akan melahirkan seorang anak laki-laki yang harus diberi nama YOHANES yang berarti anugerah atau belaskasih YAHWEH. Ada juga yang menafsir: Yohanes berarti pembawa berita. Bagi saya entah Yohanes berarti anugerah Yahweh atau pembawa berita, bukan menjadi bahan diskusi yang penting, sebab yang terpenting melalui kehadiran Yohanes Pembaptis Yahweh mempersiapkan kedatangan putera-Nya. Itu berarti Allah mulai mulai mewujudkan rencana keselamatan manusia dan secara nyata membuka pintu rahmat yang baru – anugerah belaskasih bagi umat-Nya. Yohanes biasa disebut sebagai bentara Kristus, nabi yang mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus.

Sejak saat kelahirannya pemberian nama oleh ayahnya Zakharia, mujizat bisu yang dialami oleh Zakharia sendiri sudah membuat orang sedesanya bertanya-tanya, mau jadi apa anak ini kelak? Seluruh peristiwa seputar kelahirannya menjadi buah tutur yang tak habis-habisnya bagi mereka semua. Yohanes sungguh anak ajaib. Lahir dari seorang ibu yang secara alamiah tak mungkin melahirkan anak. Tetapi karena Tuhan memiliki tujuan khusus atas hidup manusia, maka segala yang tak mungkin dimungkinkan-Nya. Yohanes kemudian hidup dan bekerja sesuai namanya (bdk Luk 1:57-66.80)

Kelahiran dan pekerjaan Yohanes Pembaptis menjadi argumentasi Paulus ketika ia berdebat tentang siapa itu Yesus Kristus terhadap orang Yahudi yang tidak menerima kesaksiannya tentang Yesus saat ia mengajar di Antiokhia. “Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita” (Kis 13:24-26).

Tentang panggilan menjadi utusan Tuhan bagi Yohanes Pembaptis dan bagi semua orang yang percaya akan eksistensi serta peran Allah di tengah dunia dan hidup manusia, sesungguhnya telah menjadi keyakinan para nabi Perjanjian Lama. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini mengatakan tentang dirinya: “Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." (Yes 49:1.6). Dengan pandangan ini Yesaya yakin bahwa dia telah ditetapkan untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa, karena itu ia tidak takut untuk mengatakan semua kebenaran Allah dalam menuntun hidup bangsa terpilih ini. Ia juga tidak takut untuk mengeritik cara hidup yang tak benar yang dilakukan bangsanya. Itu memang tugas seorang nabi.

Setiap orang yang dibaptis dengan nama apapun telah menjadi milik Tuhan sendiri, bahkan disebut anak-anak Allah. Oleh karenanya juga memiliki tanggung jawab dalam hidup bersama di tengah dunia ini. Semua yang lahir dan  hidup dalam Kristus, diutus untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa sesuai dengan namanya. Tuhan hendak memakai setiap kita untuk menjadi saksi bagi-Nya, sebelum kedatangan-Nya yang kedua. Amin  

Adhitz Ads