Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juni 29, 2016

OPERASI PEMBEMBASAN OLEH TENTARA SURGAWI ! (Hari Raya St. Petrus dan Paulus)



28 Maret 1981 terjadi pembajakan pesawat Garuda Indonesia 206 dalam penerbangan dari bandara Talangbetutu di Palembang menuju bandara Polonia, Medan. Pembajakan itu dilakukan oleh lima orang teroris pimpinan Imran bin Muhammad Zein. Mereka memberi  perintah kepada pilot untuk menerbangkan pesawat menuju Lybia tetapi akhirnya hanya mendarat di Thailand. Nama pesawat yang  dibajak itu WOYLA, berpenumpang 57 orang sehingga nama operasi militer atas peristiwa tersebut dikenal sebagai operasi Woyla! Mendengar pembajakan itu pasukan khusus, Kopassandha (sekarang Kopassus), dari Indonesia segera dikirim untuk melakukan penyelamatan. Detik-detik yang menegangkan dalam peristiwa pembebasan sandera itu terjadi tanggal 31 Maret 1981, ketika Satuan Komando Kopassandha pada pukul 02.30 mendekat ke pesawat. Mereka naik ke sayap pesawat dan berencana masuk melalui pintu belakang. Pukul 02.43 mereka berhasil pintu belakang masuk menuju ruang penumpang dan langsung melakukan penyerangan. Dalam waktu demikian singkat terjadi baku tembak antara pasukan Kopassandha dengan teroris. Pasukan kita berhasil menembak mati 4 orang teroris, sedangkan pemimpinnya ditangkap hidup-hidup. Korban pada pihak kita yang ditembak teroris: satu tentara tertembak di perutnya dan mati di rumah sakit Thailand, juga pilot pesawat. Tetapi seluruh penumpang serta pramugari dapat dibebaskan.

Setelah perkembangan jumlah jemaat perdana semakin bertambah di Yerusalem, Herodes mulai menangkap mereka dan juga para rasul. Rasul Yakobus dibunuh lalu Petrus disandera di bagian terdalam penjara Yerusalem oleh raja Herodes. Petrus dijaga 4 regu pasukan khusus. Ketika mendengar peristiwa itu jemaat perdana Yerusalem berdoa bersama memohon bantuan Tuhan. Doa mereka didengar. Sebelum Petrus dihadapkan ke pengadilan keesokan harinya, Tuhan mengutus seorang malaikatnya dari surga. Malaikat itu masuk ke dalam penjara dan membangunkan Petrus. Saat itu juga semua rantai terlepas dengan sendirinya dari tangan Petrus dan dia dibebaskan secara ajaib tanpa peristiwa baku tembak dengan pasukan Herodes. Ketika keluar dari penjara, semua pintu yang dilewati terbuka secara otomatis dan Petrus dibawa pergi ke rumah jemaat.

Pembebasan ini menjadi pengalaman rohani yang indah bagi Petrus dan ia percaya akan pemeliharaan Tuhan atas dirinya, yang telah diangkat menjadi pemimpin pertama Gereja awal. Pengukuhan kepemimpinan Petrus sesungguhnya telah terjadi di Kaisarea, Filipi, seperti cerita Injil hari ini. Saat itu Tuhan Yesus bertanya kepada para murid tentang siapakah Dia menurut kata orang. Petrus memberi jawaban yang sangat tepat oleh ilham dari surga. Mendengar jawaban itu,  Yesus pun berkata kepada-Nya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16: 17-19). Gereja yang didirikan para rasul ini adalah Gereja yang kini diwarisi Gereja Katolik dan dalam syahadat para rasul Gereja kita disebut: satu, kudus, katolik dan apostolik. Petrus adalah pemimpinnya yang pertama. Perkataan Tuhan dalam Injil tadi adalah pernyataan pengukuhan Petrus menjadi pemimpinnya. Selain dia diberi kuasa untuk memimpin, menggembalakan dan mewartakan juga untuk mengampuni serta mengikat dosa. Petrus menerima kuasa ini dan bersama rasul-rasul lain, termasuk St. Paulus, mereka meletakkan dasar Gereja di atas Pemimpin Utamanya, Yesus Kristus.

Karya St. Paulus dan perjuangannya telah ditulis dalam Kisah Para Rasul serta dalam surat-surat apostoliknya yang indah dan luar biasa bagus. Tak ada surat seperti itu lagi dalam zamannya. St. Paulus dalam karyanya mengalami banyak tantangan dan pencobaan tetapi ia tetap teguh dalam imannya akan Yesus Kristus. Kepada Timoteus, anak buahnya, ia mengatakan hari ini bahwa, ia telah menyelesaikan pertandingan ini dengan baik dan siap memasuki Kerajaan-Nya. Ia sangat menghormati Petrus sebagai pemimpinnya. Keduanya mati sebagai martir di Roma. Petrus disalibkan dengan kepala ke bawah dan Paulus dipenggal kepalanya. Gereja Kristus berdiri tegak sampai hari ini. Meskipun Gereja kita, berabad-abad berlayar dalam tantangan dan gelombang yang hebat, Gereja Kristus ini tetap hidup dan terus berlayar menuju pelabuhan abadi.

Karya kita dalam menyebarluaskan Kerajaan Allah bukanlah pekerjaan kita semata, tetapi di dalamnya selalu ada Tuhan yang menyertai, yang menolong, yang mengerjakan dan yang menyelesaikannya. Apa pun tantangannya, pasti selalu ada pertolongan dari surga untuk menyelesaikan segalanya dengan baik menurut rencana dan kehendak-Nya. Doa kedua rasul utama ini akan menyertai kita selamanya, walaupun seringkali kita hanya memintanya secara singkat: St. Petrus dan Paulus, doakanlah kami.
       

Adhitz Ads