Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Juni 17, 2016

GILA HARTA MERACUNI HATI !

Bukan rahasia lagi bagi manusia bahwa "harta itu dapat merusak persaudaraan kasih dalam keluarga" bila manusia menjadikan harta sebagai andalan utama bagi hidupnya. Terjadi banyak perkara, perselisihan, pembunuhan di dunia ini, penyebab utamanya adalah karena merebut harta dan warisan. Orang mengabaikan kasih karena hati telah dipenuhi oleh kerakusan untuk memiliki harta sebanyak-banyaknya. Karena ingin punya banyak harta orang melakukan korupsi, karena ingin jadi "orang kaya baru" seperti orang kaya lain orang melakukan manipulasi. Mata yang gila harta meracuni hati dan budi, sehingga terjadilah kegelapan yang membutakan nurani dan budi.

Bacaan pertama hari ini mengisahkan pertentangan dalam istana raja Israel akibat gila harta dan kuasa. Atalya, ibunda Ahazia, raja Yehuda ingin membinasakan keturunan raja. Tetapi Yoseba mengambil Yoas, putera Ahazia dan menyelamatkannya. Yoas disembunyikan oleh inang pengasuh di rumah Tuhan selama 6 tahun. Ketika genap waktunya, Yoyada, kepala para imam di Yerusalem mengatur strategi untuk kembali merebut kekuasaan. Para serdadu dipakainya untuk melawan Atalya. Atalya dibunuh dan Yoas diangkat menjadi raja. Suatu keadaan tak wajar dalam proses pergantian kekuasaan. Semua ini terjadi karena gila harta, nama dan kuasa (2 Raj 11:1-4.9-18.20).

Keadaan seperti ini sering terjadi di mana-mana di seluruh dunia, dalam pemerintahan duniawi. Dalam sejarah bangsa-bangsa sejak dahulu hingga saat ini, entah dalam negara demokrasi, dalam negara yang berbentuk kerajaan, dll, jika para calon pemimpinnya sudah dikuasai semangat gila harta, kuasa dan nama, maka mereka akan menghalalkan segala cara untuk merebutnya. Pemerintahan atau kerajaan seperti ini bakal tidak membawa berkat bagi dirinya, pemerintahannya dan juga karyanya, akibatnya rakyat pun menderita.

Agar tidak terjebak dalam kelemahan buta hati dan nurani seperti itu, maka Yesus mengajar para pendengarnya agar tidak menjadi orang yang gila harta, ingin mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya dengan cara yang tidak halal. Alasannya, harta duniawi itu sifatnya sementara dan mudah dimakan karat dan ngengat. Sebaliknya, kata Tuhan, carilah harta surgawi sebab harta itu tak pernah bisa dimakan ngengat dan karat. Harta surgawi sifatnya abadi. Namun kunci utama agar tidak gila harta adalah "menjaga mata". Tuhan Yesus mengatakan: "Mata itu pelita tubuh, jika matamu baik, maka teranglah tubuhmu, tetapi jika matamu jahat (tergila-gila pada harta) maka gelaplah pula hati nurani kita untuk menginginkan dan merancang yang baik (Mat 6:19-23).

Manusia diciptakan untuk menjaga dan memakai segenap ciptaan Allah yang  lain dengan arif dan bijaksana, selalu ada keseimbangan antara yang rohani dan jasmani. Bagaimana mencapai keseimbangan itu tergantung pada mata, hati dan budi yang menyatu dengan kehendak Allah.


Adhitz Ads