Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Juni 25, 2016

KUASA DARI SEPATAH KATA !



Kata ataupun kalimat yang kita ucapkan terhadap diri sendiri atau sesama, tidak berlalu begitu saja tanpa meninggalkan bekasnya yang tak kelihatan. Cepat atau lambat pasti hal itu akan punya dampak: positip atau negatip sesuai makna kata atau kalimat yang kita ucapkan itu. Jika positip maka dampaknya akan positip, jika negatip pasti dampaknya negatip juga. Kata atau kalimat yang kita ucapkan jika sudah keluar dari mulut kita,  ia ibarat benih yang ditanam ke dalam tanah. Jika ia benih yang baik hasilnya akan tumbuh pohon yang baik dengan buah baik, jika ia benih buruk hasilnya akan tumbuh pohon yang buruk dengan buah yang buruk juga. Contoh: jika orangtua selalu mencaci maki anaknya, kata-kata itu akan  menghasilkan luka batin pada anaknya dan luka batin ini akan menumbuhkan kebencian anak terhadap orangtuanya atau anak akan bertumbuh dalam rasa kurang percaya diri, dll.

Perwira Romawi yang bertugas di kota Kapernaum mempunyai seorang hamba yang tertimpa sakit parah. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ketika ia mendengar Yesus datang ke kota itu, ia datang bertemu dengan-Nya. Di saat ia meminta Yesus datang ke rumahnya, Yesus menyatakan kesediaannya. Akan tetapi kemudian perwira itu merasa tidak pantas menerima Yesus di rumahnya, sehingga dengan rendah hati ia memohon: biarlah Yesus mengucapkan sepatah kata saja dari jauh, pasti hambanya akan sembuh. Perwira itu percaya akan keampuhan sebuah perintah dan ia membandingkan hal itu dengan pengalamannya sendiri yaitu, bila dia memberi perintah kepada bawahannya, mereka akan melakukannya. Yesus kagum akan iman perwira itu, maka dengan singkat Yesus menjawab: “pulanglah dan jadilah kepadamu, seperti yang engkau percaya” (Mat 8:13). Ketika perwira itu pulang ia mendapatkan hambanya telah sembuh. Ajaib. Kuasa dari sepatah kata Yesus menyembuhkan hambanya. Mujizat ini mengingatkan kita akan kisah penciptaan dalam bagian pertama buku Kejadian. Hanya dengan bersabda Allah menciptakan alam semesta, kecuali manusia. Kuasa kata-kata baru terjadi dalam diri manusia bila memberi perintah, mengucapkan berkat atau kutuk, berdoa, dll.

Bacaan pertama hari ini melukiskan ratapan nabi Yeremia tentang kejatuhan dan kebinasaan Yerusalem. Kejatuhan dan kebinasaan itu terjadi karena dosa kemurtadan mereka pada Tuhan. Pemulihannya hanya bisa terjadi bila mereka menangis, berpuasa, bertobat sambil berdoa kepada Tuhan tentang nasib buruk yang mereka alami itu. Permintaan Yesaya kepada para puteri Sion (Israel) pada akhir bacaan itu menarik: “Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!” (Rat 2:18). Yeremia menganjurkan hal itu kepada mereka karena percaya akan kemurahan Tuhan atas penderitaan dari anak-anak dan kaum muda yang tidak bersalah. Mungkin di saat kita menderita, kita tidak sanggup lagi untuk berdoa, kita hanya bisa mengucapkan sepatah atau dua patah kata doa sambil menangis. Namun apa dasar untuk percaya akan keampuhan dari sepatah kata doa dan ratapan penderitaan itu? Hemat saya, itu tidak lain karena percaya bahwa Allah senantiasa berbelaskasih atas umat-Nya yang menderita. Ia adalah Bapa yang maharahim, yang selalu siap menerima kembali setiap anak-Nya yang menyesali dosanya dan bertobat. Sepatah kata yang Anda dan saya ungkapkan dengan penuh iman kepada-Nya akan mengubah hidup kita di saat itu juga. Mujizat terjadi !
   

Adhitz Ads