Menyimpan barang lama di dalam bejana,
kantong, tempat yang baru sama sekali tidak cocok. Barang itu akan membusuk
lalu berbau sehingga bejana, kantong atau pun tempatnya akan ikut berbau, dua-duanya
menjadi tidak sedap. Demikian pun sebaliknya barang baru yang disimpan dalam
bejana lama, kantong yang lama atau tempat penyimpanan yang tak bersih lagi
akan menjadi sia-sia, karena kekuatan aroma barang-barang baru ini akan
menembus bejana – kantong atau tempatnya yang lama, sehingga semuanya akan pecah
berantakan dan menjadi sia-sialah segala usaha untuk mengumpulkannya.
Mengetahui keadaan ini Tuhan Yesus hari
ini menasihati para murid-Nya agar bersikap arif. Ia menceritakan perumpamaan
bagaimana seharusnya kalau kita memiliki anggur yang baru. Kalau kita seorang
yang bijaksana anggur baru harus disimpan di dalam kantong atau bejana yang
baru supaya aman dan awet. Kalau disimpan dalam kantong yang tua, maka
kantongnya akan koyak dan anggur pasti akan tertumpah semuanya.
Anggur dalam pengajaran Yesus dapat
berarti karunia-karunia Roh Kudus. Karunia-karunia yang diberikan Roh Kudus ada
dua: pertama, ketujuh karunia untuk menguduskan dan kedua, kesembilan karunia
untuk melayani. Semua karunia yang berasal dari Roh Kudus sifatnya suci dan
siap diberikan kepada siapa saja yang memintanya. Karunia-karunia suci
semestinya disimpan dalam hati dan jiwa yang suci, yang siap bekerja sama
dengan pemberinya. Kalau disimpan dalam jiwa dan hati yang kotor, karunia-karunia
itu tidak bakal berkembang dan menghasilkan buah yang berguna dalam pelayanan
kita. Hati dan jiwa yang bersih itu kantong yang cocok untuk anggur baru, yakni
karunia-karunia Roh Kudus.
Pada zaman ini, banyak orang bersemangat
dalam kegiatan-kegiatan Gereja yang sifatnya kharismatis, suatu gerakan
Pentakosta baru. Ada yang sungguh-sungguh berkembang dalam pelayanan mereka karena
mereka menyimpan karunia-karunia pelayanannya dalam semangat dan cara hidup
yang baru juga, tetapi ada yang menerima karunia-karunia Roh Kudus namun
menyimpannya dalam cara hidup yang lama dan mereka ini kurang berbuah dalam
pelayanannya. Benar saja kata Yesus, anggur baru perlu kantong yang baru.
Sesudah mengalami masa yang buruk, Tuhan
ingin memulihkan umat-Nya. Melalui nabi Amos, Dia menyampaikan nubuat-nubuat
pemulihan: "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman
TUHAN, "Bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur
penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan
kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umatKu Israel: mereka akan membangun
kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun
anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan
makan buahnya”. (Am 9:13-14)
Israel mau dipulihkan, karena cinta-Nya
jauh lebih kuat dari pada dosa mereka. Akan tetapi rahmat pengampunan itu
hendaknya disimpan dalam jiwa dan hati yang bersih supaya rahmat pemulihan itu
bertahan lama dan menghasilkan buah berlimpah dalam hidup selanjutnya. Tak pernah
ada karunia suci dari Roh Kudus yang bertahan dalam cara hidup yang lama. Tuhan
memerlukan semangat dan cara hidup kita yang baru, sebab benih kehidupan hanya
dapat bertumbuh subur di atas tanah yang subur dan di sana ia menghasilkan buah
seratus kali lipat. Amin