Ada begitu banyak cerita dan berita
tentang operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) terhadap para koruptor di negeri ini. Mereka sudah biasa melakukan
tindakan itu di tempat gelap atau tersembunyi supaya tidak dilihat orang,
ternyata tidak bisa tersembunyi dari para mata-mata KPK yang berkeliaran di
mana-mana mencari mangsanya. Ratusan juta hingga milliaran rupiah uang korupsi
menjadi barang bukti tindakan korupsi. Berita ini pun menjadi makanan empuk
bagi para kuli tinta yang ingin mendapatkan berita terbaru, baik bagi media
elektroniknya, surat kabarnya maupun medsosnya.
“Tak
ada sesuatu pun yang tertutup yang tak akan dibuka dan tiada sesuatu pun yang
tersembunyi yang tak akan diketahui”, demikian kata Tuhan Yesus menasihati
para murid-Nya. Lanjut-Nya: “Janganlah
kalian takut terhadap mereka yang memusuhimu”. Semua bentuk kejahatan dalam dunia ini adalah
musuh bersama kita, karena itu jangan pernah menyembunyikan kejahatan untuk
tujuan apa pun. Kejahatan dalam pelbagai bentuknya adalah jahat dan ia menjadi
racun bagi kehidupan bersama. Jika racun ini dibiarkan memangsa kehidupan kita,
baik secara pribadi maupun bersama, maka kerusakan yang ditimbulkannya akan
semakin membesar dan bisa menjadi wabah epidemi. Contoh kejahatan yang
dipelihara dalam dunia dewasa ini adalah ISIS. Pada mulanya ia hanya terdiri
dari satu dua orang. Lama-lama ia merekrut semakin banyak orang dan kini
menjadi momok yang menakutkan bagi semua negara di dunia. Ia tidak pandang bulu
dan ingin menghancurkan semua agama. Bekerja sama dengan mereka sama dengan
membiarkan kejahatan mewabah, melawan mereka sama dengan bertaruh nyawa. Namun
sekali lagi kata Tuhan: Jangan takut
menghadapinya, kalian lebih berharga
dari pada burung pipit. Tetaplah mewartakan kabar baik! (bdk Mat 10:24-33).
Panggilan mendesak untuk mewartakan
kabar baik ditujukan kepada semua orang yang percaya kepada Tuhan. Ketika
Yesaya dipanggil untuk mewartakan ia berdalih tak layak, merasa sebagai manusia
bernajis bibir. Tetapi Tuhan membesarkan hatinya dengan berkata: “Lihat, bara api ini telah menyentuh
bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni” (bdk Yes
6:1-8). Kabar baik harus diwartakan terus menerus untuk menangkal segala bentuk
kejahatan yang merajalela di bumi ini. Semakin banyak kita menabur benih yang
baik, yakni sabda Tuhan, semakin banyak orang mengenal kebenaran, semakin
banyak orang mengenal kebenaran, semakin banyak orang juga mencintai kebenaran dan
sumber kebenaran itu. Hidup ini tidak dimulai dalam kejahatan tetapi dalam
cinta yang tak kenal batas dari Sang Pencipta sendiri. Cinta yang tak kenal
batas ini menghendaki kita mencintai semua orang, demi keselamatan semua. Memelihara
kejahatan sama dengan memelihara musuh dalam selimut, karena itu kejahatan
jangan pernah disembunyikan tetapi diberantas hingga ke akar-akarnya yang
terdalam, agar terpelihara hidup penuh damai di antara kita.
Adalah sebuah kesalahan jika kita
mengatakan “kejahatan adalah salib kita” maka biarkan kita memikul salib itu!
Salib adalah tanda kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Memikul salib berarti
berjalan bersama Kristus untuk mewartakan kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Menyembunyikan
kejahatan adalah pekerjaan yang sia-sia !
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.