Pada zaman ini dokter-dokter mudah
ditemukan di mana-mana sebab begitu banyak orang yang menjadi dokter. Ada
dokter ahli, ada juga dokter umum. Ada dokter PNS, dokter swasta, ada juga yang
namanya dokter PTT. Dengan demikian semakin banyak masyarakat semakin mencari
dokter jikalau mereka sakit. Kesadaran seperti ini tentu amat menyenangkan.
Pada zaman hidupnya Yesus di tengah
bangsa-Nya sendiri mungkin belum ada dokter yang ahli atau umum dengan pendidikan
seperti sekarang ini. Mereka hanya mengenal tabib yang sudah belajar ilmu
tentang kesehatan umum. Di samping itu tentu ada banyak juga dukun yang
memiliki karunia-karunia khusus, yang bisa membantu pelayanan bidang kesehatan
masyarakat. Dalam banyak Injil hari ini Tuhan Yesus bukan berhadapan dengan
orang yang sakit fisik, tetapi orang yang sakit rohaninya, jiwanya yakni para
pemungut cukai, orang-orang berdosa yang makan bersama dengan-Nya di rumah
Matius, juga seorang pemungut cukai. Melihat kenyataan ini orang Farisi pada
marah karena Yesus makan bersama orang-orang berdosa itu. Orang-orang berdosa
ini dianggap najis oleh kaum Farisi. Tidak pantas mereka makan bersama Yesus
yang suci, tak bercela. Namun Yesus menjawab kaum Farisi itu dengan berkata: “Bukan
orang sehat memerlukan tabib tetapi orang sakit.....sebab Aku datang bukan
untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa” (Mat 9:12-13).
Bagi Yesus orang yang sakit fisik, sakit
rohani (jiwa) atau kondisi sakit lainnya, entahkah penyakit mereka disebabkan
oleh virus, bakteri atau jenis penyakit lainnya, ataukah penyakit yang
disebabkan oleh dosa atau juga oleh gangguan setan, semuanya termasuk kategori
orang sakit. Mereka semua pasti membutuhkan penyembuhan agar bisa menikmati
hidup sehat lahir dan batin. Yesus sendiri tahu akan semua jenis penyakit ini
dan dapat menyembuhkan semuanya. Karena itu bila mereka datang kepada-Nya pasti
bukan salah alamat, tetapi datang kepada orang yang tepat dan benar. Yesus
adalah dokter utama, tahu segalanya dan juga bisa menyembuhkan semuanya.
Sebaliknya pada zaman nabi Amos, terjadi
peristiwa ketidakadilan, sebab kaum elite bangsa Yahudi melakukan penindasan
terhadap orang-orang miskin dan sederhana, memeras sesama dengan cara menipu.
Ini adalah jenis kejahatan yang tak boleh dibiarkan hidup dan berkembang,
karena itu segala akarnya harus dibasmi dengan cara Tuhan sendiri yakni
menjadikan mereka sebagai bangsa pengembara, yang selalu haus akan kebenaran
dan mencari kebenaran itu. Penderitaan tak akan berhenti jika tak ada
pertobatan (bdk Am 8:4-6.9-12).
Dosa ataupun sakit penyakit yang
menyebabkan timbulnya pelbagai penderitaan di bumi ini hanya dapat disembuhkan secara
sempurna oleh seorang dokter dari segala dokter, yaitu Yesus sendiri. Mencari Dia untuk
memohon pertolongan-Nya bukanlah usaha yang salah, melainkan usaha yang benar
dan tepat. Dia adalah dokter utama, lebih dari sekedar ahli. Dalam Dia segala
penyakit dapat disembuhkan. Sebab dalam Dia ada hidup yang tak pernah mati, ada
kebenaran yang tak dapat dibantah, dan Ia adalah jalan kesempurnaan yang abadi!