Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Juli 15, 2016

DOA DAN AIR MATA !



Menangis adalah aktivitas fisik pada manusia. Namun aktvitas ini bukan tanpa makna. Ada berbagai macam arti dari tangisan manusia. Ada yang menangis karena gembira, sedih, sakit, ada yang menangis karena cita-cita tercapai, ada yang menangis karena gagal, ada yang menangis karena rindu, ada yang karena ikut berempati, ada yang terjadi karena mendapat pengampunan atas sebuah kesalahan, dll. Melihat semua itu tangisan atau air mata mempunyai arti yang amat berbeda-beda pada setiap orang.

Dalam hubungan dengan Tuhan tangisan mempunyai banyak arti juga seperti ungkapan rasa rindu untuk berjumpa dengan Tuhan karena sudah lama tidak merayakan ekaristi misalnya, ungkapan rasa syukur karena merasa tersentuh oleh sabda Tuhan dalam adorasi, terharu karena mendapat jamahan kasih saat ditumpangi tangan ketika didoakan, mengalami kesembuhan fisik saat acara kebangunan rohani, mengalami sukacita saat doa pencurahan Roh Kudus dst.

Hizkia raja Yehuda mengalami sakit berat. Nabi Yesaya sudah bernubuat bahwa tidak lama lagi ia akan mati. Mendengar nubuat ini ia berdoa sambil menangis memohon belas kasihan Tuhan agar boleh mendapat tambahan usia, sebagai ganjaran atas kesetiaan dan ketaatannya di hadapan Tuhan selama hidupnya hingga saat itu. Tuhan mendengar doanya dan berkata: “Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sungguh Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi”......(Yes 38:1-6.21-22:1-8). Doa dan air mata Hizikia telah mengubah rencana Tuhan atas hidupnya. Tuhan memberi waktu  tambahan dalam usianya karena memang ia setia dan taat. Tangisan dalam doa di sini memiliki kekuatan untuk mengetuk hati Tuhan agar bisa mengubah rencana-Nya. Tampaknya Allah terharu mendengar doa yang disertai air mata. Air mata Hizkia bukan sekedar air mata tetapi air mata iman sekaligus harapan untuk mendapatkan belaskasih Allah.

Tuhan Yesus dan para murid-Nya lapar saat melintasi ladang gandum pada hari Sabat. Mereka memetik gandum itu dan memakannya. Namun orang Farisi yang melihat hal itu mengeritik mereka karena melanggar aturan Sabat. Namun Yesus menjawab mereka dan berkata bahwa Ia berkuasa atas hari Sabat. Orang lapar perlu makan, perlu kekuatan untuk melanjutkan perjalanan. Allah paham akan kebutuhan dasar ini sehingga menurut-Nya ini bukan pelanggaran serius, yang menimbulkan dosa dan batu sandungan bagi sesama. Allah lebih berempati pada kebutuhan dasar ini, kebutuhan untuk hidup. Di sini Yesus mau mengatakan bahwa belaskasih Allah jauh lebih besar dari pada aturan manusia.

Hati Allah selalu maha rahim, maha belaskasih, berempati pada orang yang susah, sakit, lapar, haus, yang tertindih pelbagai beban kehidupan. Maka setiap tindakan iman manusia yang berhubungan dengan situasi-situasi ini akan dilihat Allah dengan kuasa belaskasih-Nya. Allah akan mengabulkan doa mereka. Iman dan harapan kita pada-Nya pasti menyelamatkan

Adhitz Ads