Dua tahun lalu seorang ibu dihantar ke
pastoran tempat kami tinggal. Sehari sebelumnya keluarganya sudah menyampaikan
kepada saya tentang keadaan ibu itu. Keluarganya meminta saya mendoakan dia. Saat
ia datang saya sudah memakai jubah. Ketika melihat saya dalam keadaan seperti
itu langsung ia berteriak dalam bahasa Jawa: “Aku mule” – aku pulang. Ibu itu
bukan orang Jawa tetapi orang Manggarai, Flores dan tidak mengenal bahasa Jawa
sedikit pun. Saya meminta seluruh keluarga yang datang menghantarnya masuk
ruang doa. Di ruang doa kami ada gambar Yesus Kerahiman Ilahi. Melihat gambar
itu ia berteriak dengan mengucapkan kata yang sama “aku mule” sambil
meronta-ronta ketakutan dan menyembunyikan wajahnya dari kami semua. Setelah beberapa
kali didoakan dan pada akhirnya didoakan dengan memakai bahasa roh saja, setan
itu keluar dan meninggalkan ibu tersebut. Ibu itu sembuh.
Kasus-kasus manusia dirasuki roh-roh
jahat bukan hanya terjadi pada zaman Yesus tetapi terjadi sepanjang masa sebab
setan sudah ada sejak manusia diciptakan. Mengapa setan merasuki manusia? Ada banyak sebab atau alasan, misalnya karena
disantet orang lain, karena seseorang memakai jimat, akibat rasa takut yang berlebihan
atas pengaruh setan, menyembah berhala, luka batin yang mendalam, dosa yang
sangat berat, dll. Melihat kenyataan itu Yesus mengutus para murid-Nya, bukan
hanya untuk mewartakan kabar baik, menyembuhkan tetapi juga mengusir setan-setan (Mat 10:7-15). Mengapa? Kuasa setan itu
merusak dan menyusahkan hidup manusia, membuat manusia tidak nyaman dan selalu
diserang rasa takut, membuat manusia tidak mengakui Tuhan atau menolak Tuhan,
setan bisa menguasai manusia agar selalu senang berbuat jahat dan hidup dalam
dosa-dosa. Setan membuat manusia senang menipu, mencuri, membunuh, merampok,
melakukan teror dsb.
Supaya seseorang yang kerasukan setan
ini bisa dibebaskan maka doa yang dipakai untuk mengusir setan adalah doa
perintah. Misalnya: demi nama Yesus,
enyahlah engkau roh jahat, pergilah dari orang ini dan jangan pernah kembali
lagi! Namun untuk kasus-kasus yang sangat parah kita membutuhkan seorang
exorcist – seorang imam yang diberi kuasa untuk berdoa mengusir setan. Dalam
hubungan dengan hal ini, kita semua perlu belajar dengan baik tentang gejala
apakah seseorang benar-benar dirasuki roh jahat ataukah hanya luka batin,
belajar bagaimana doa yang benar dan baik, ibarat seorang dokter yang memiliki
pengetahuan yang benar tentang penyakit-penyakit dan bagaimana cara
mengobatinya.
Pada zaman ini ada banyak praktek yang
salah dari para pendoa yang tidak pernah belajar tentang diagnosa yang tepat
atas kasus-kasus seperti ini dan juga tidak belajar tentang doa yang benar dan
tepat. Mereka meremehkan hal-hal seperti ini karena mengandalkan karunia mereka
yang luar biasa, lebih dari pada orang lain. Ada juga pendoa yang mengatakan:
kalau doa mengusir setan itu hanya boleh malam hari, sebab setan hanya bisa dilihat
pada waktu malam, atau ada juga yang mendoakan orang yang kerasukan dengan cara
memukul pasien hingga kesakitan. Semua praktek seperti ini harus diwaspadai
meskipun hal itu dilakukan oleh seorang religius.
Tuhan berbelaskasih atas umat-Nya. Tuhan
rindu kita bisa hidup dalam persatuan yang erat dengan Dia, yang kudus dan mulia.
Setan itu takut pada yang kudus. Nabi Hosea bernubuat: Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu dan Aku tidak datang untuk
menghanguskan. Seluruh nubuat Hosea hari ini mengungkapkan bagaimana Tuhan
menyatakan kasih-Nya kepada umat pilihan-Nya (bdk Hos 11:1b.3-4.8c-9). Tuhan ingin menyelamatkan
umat-Nya dari cengkeraman kuasa dunia yang gelap. Yesus telah melakukan
semuanya dan mengutus para murid untuk melakukannya juga. Amin