Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Juli 08, 2016

ROH BAPAKU AKAN BERBICARA !



Para petinggi agama Yahudi, ahli Taurat, Farisi dan para pemuka agama lainnya seringkali merasa heran akan jawaban para murid Yesus ketika mereka ditangkap dan diadili. Dilihat dari latar belakang pendidikannya, mereka bukanlah apa-apa, hanya petani atau nelayan dari Galilea, tetapi kecerdasannya mereka dalam menjawab melampaui para hakim agama yang mengadili mereka.

Begitulah wujud dari janji Kristus terhadap para murid sesuai pesan-Nya hari ini. “Apabila mereka menyerahkan kalian, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya akan dikurniakan kepada pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara melainkan Roh Bapamu” (Mat 10:19-20). Mewartakan Kristus dan pekerjaan-Nya kepada  bangsa Yahudi atau pun kepada bangsa lain bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab tidak semua orang mau menerimanya. Kata Yesus di tempat lain, pekerjaan itu ibarat seorang penabur benih yang menabur benihnya di tanah: ada yang jatuh di jalan, ada yang jatuh di tanah berbatu, ada yang jatuh di tanah bersemak duri dan yang lain di tanah yang subur. Hasilnya bisa tahu sendiri.

Ketika para murid dengan berani memberi kesaksian mereka tentang siapa itu Yesus Kristus, kesaksian mereka bukannya menyenangkan melainkan sebaliknya dicap sebagai penghujatan terhadap hukum Taurat. Tidak heran kalau tuduhan yang diterima para murid waktu diadili di depan majelis agama: kamu telah menghujat, jangan menyebut lagi nama itu, dll. Suatu tuduhan yang tidak berdasar dengan alasan yang dicari-cari. Kata Yohanes di awal Injilnya: “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya tetapi orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerima Dia” (Yoh 1:11). Mengapa? Suatu pekerjaan yang paling berat yang selalu kita temukan dalam hidup manusia adalah “mengalahkan dirinya sendiri” dalam banyak hal: dalam cara pikirnya, kebiasaannya, keinginan hatinya yang sudah mapan pada dosa atau pada tingkah lakunya yang terjerat oleh kesombongan. Akibatnya segala yang baik, yang kudus, yang mendatangkan berkat, yang menyelamatkan ditolak bahkan dilawan.

Menghadapi kenyataan seperti ini, nyali keberanian kita sering melayang. Kita takut dan mundur. Dalam sabda-Nya hari ini Tuhan menghibur kita dengan mengatakan: “jangan kamu kuatir akan apa pun juga.... Roh Bapa akan berbicara untukmu”! Penghiburan ini sama sifatnya ketika umat Israel berada dalam keadaan terpuruk di bawah penjajahan bangsa lain. Melalui nabi Hosea, Tuhan bersabda: “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan. Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela....Aku akan menjadi embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya sepeerti pohon hawar.....” (bdk Hos 14:2-10). Tuhan berpihak pada kaum tertindas yang bertobat, yang hendak kembali memperbaiki dirinya. Tuhan menyertai setiap orang yang mewartakan nama dan karya-Nya. Apa pun tantangan yang dihadapi dalam hidup ini, mengandalkan Tuhan sebagai jaminan untuk mendapatkan jalan keluar bukanlah pengharapan yang sia-sia. Para rasul dan para kudus serta banyak orang beriman telah mengalaminya ketidakmustahilan itu! Amin   

Adhitz Ads