Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juli 20, 2016

MENJADI NABI BAGI BANGSA-BANGSA !



Menurut cara pikir lama menjadi nabi itu merupakan pekerjaan yang sulit. Sebab pekerjaan nabi itu bukan hanya mewartakan sabda Tuhan melainkan juga menasihati sesama agar hidup benar, mengungkapkan dosa manusia agar bertobat, menuntun sesama agar hidup jujur, adil dan benar. Dengan demikian seorang nabi hendaknya pandai berbicara dan fasih berkotbah.

Menyadari tugas yang demikian berat, Yeremia, bin Hilkia, menolak panggilan Tuhan untuk menjadi nabi. Ia berkata: “Ah Tuhan, aku tidak pandai berbicara sebab aku ini masih muda”. Akan tetapi Tuhan menjawab dia kata-Nya: : "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (bdk Yer 1:7-8).

Apa makna sesungguhnya dalam panggilan Yeremia di atas bagi kita? Menurut hemat saya, Tuhan membutuhkan kita menjadi corong-Nya. Kalau Tuhan membutuhkan kita, tujuannya tidak lain agar kita bisa mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya. Karena itu hal-hal ini yang perlu kita pahami panggilan itu dalam iman:

1.      Tuhan mencintai kita dan memerlukan kita untuk mengambil bagian dalam misi keselamatan manusia.
2.      Misi keselamatan ini amat penting, apalagi dalam dunia yang penuh godaan dan dosa seperti sekarang ini.
3.      Tuhan telah menetapkan tujuan-Nya sendiri dalam setiap panggilan itu, jaminan-Nya adalah Dia sendiri. Semua orang harus berjalan di jalan keselamatan itu.
4.      Panggilan Tuhan bukan terjadi dengan syarat kalau kita sudah pandai berbicara atau berusia lanjut melainkan sudah direncanakan sejak dalam kandungan ibu.
5.      Tuhan tahu apa yang direncanakan-Nya dan apa yang hendak dibuat-Nya dalam diri mereka yang dipanggil itu.

Dengan meihat hal-ha ini maka tak ada alasan apapun bagi kita untuk menolak panggilan Allah. Kita dapat mengambil bagian dalam tugas kenabian itu menurut cara dan kedudukan kita masing-masing. Manusia dengan segala persoalannya perlu dikeroyok bersama dalam memperbaikinya.

Apakah tugas warta kenabian itu diterima atau tidak, tugas kita adalah menabur saja. Perumpamaan Yesus dalam Injil hari ini mengajak kita untuk menabur dan menabur. Apakah benih itu akan jatuh di tanah berbatu, berduri, di pinggir jalan ataukah di tanah subur, tugas kita adalah menabur saja. Tak ada pekerjaan Tuhan yang akan menjadi sia-sia saja. Kita cumalah penabur, Dia yang akan memelihara dan menyuburkannya (bdk Mat 13:1-9)

Terdorong oleh semangat inilah maka “saya menganggapnya sebagai suatu kerugian bila saya melewati satu hari tanpa menulis sesuatu untuk direnungkan”. Sabda Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan”!

Adhitz Ads