Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juli 13, 2016

BIJAKSANA KUNCI HIDUP BAGI ORANG KECIL !



Seringkali kita heran melihat kecerdasan inetelektual dan karakter yang kuat pada orang-orang yang tidak bependidikan tinggi, mereka tampak sangat bijaksana dalam bercerita, dalam memberi nasihat, ketika membuat keputusan atas sebuah perkara, sangat puitis dalam mengungkapkan kata-kata saat upacara menyambut tamu dan acara-acara religius. Kita terkagum-kagum mendengarnya, sebab mereka sering mengungkapkannya dengan sangat mengalir dan enak kedengaran di telinga. Seperti halnya kalau kita mendengar orang-orang yang bermain pantun berbalas-balasan pada mereka yang biasa berpantun, dll.

Pandai mengucapkan kata-kata bijaksana itu termasuk salah satu karunia Roh Kudus, pemberian dari atas, dari Tuhan atas diri seorang anak manusia. Karunia ini termasuk karunia untuk menguduskan, yang menuntun seseorang agar bijaksana, benar, jujur, saleh dan adil dalam kata dan perbuatan. Kelebihan ini dimiliki orang-orang kecil dan kurang berpendidikan karena mereka memiliki rasa takut yang tinggi terhadap Sang Pemberi kehidupan ini. Kadar integritas mereka tinggi, sebab mereka yakin dengan cara hidup seperti itu mereka akan mendapat banyak berkat dari Tuhan.

Sebaliknya orang-orang yang cerdik pandai sering merasa diri tahu tentang banyak hal, karena itu mereka lebih banyak mengandalkan diri sendiri, suka berdalih atau berargumentasi, ingin menonjolkan kepandaian lalu terjerat dalam kesombongan intelektual. Kebijaksanaan yang mereka miliki lahir dari pikiran sendiri, yang sudah dirasuki dosa kesombongan itu dan akhirnya tidak suka mendengar orang lain. Olehnya kita bisa menyaksikan banyak keputusan yang tidak adil, mengecewakan dan membuat orang banyak marah. Dengan demikian kita tahu dan belajar bahwa di mana ada kesombongan di situ ada ketidakadilan dan kejahatan. Yesaya melukiskan dosa kesombongan itu dengan membandingkan kapak yang suka memegahkan diri terhadap orang yang memakainya. Kapak tidak merasa bahwa kalau tidak ada orang yang memanfaatkannya, ia menjadi tak berguna, tetapi ketika dimanfaatkan ia merasa diri lebih hebat dari penggunanya (bdk Yes 10:13-16)

Ucapan syukur Yesus kepada Bapa-Nya, dalam Injil hari ini, justru berhubungan dengan pujian akan integritas orang-orang kecil. Mereka bisa mendapatkan segala karunia yang mereka minta dari Tuhan karena kejujuran mereka, serta adil dan benar dalam kata dan perbuatan (bdk Mat 11:25-27). Jika ingin memiliki kebijaksanaan sejati, yang berasal dari Tuhan sendiri, integritas kepribadian (jujur, adil dan benar) adalah kunci kehidupan yang tepat untuk mendapatkannya.     

Adhitz Ads