Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Juli 24, 2016

JANGAN MALU MEMINTA TETAPI JANGAN LUPA BERSYUKUR !



Ada pepatah bahasa Indonesia yang berbunyi sebagai berikut: Malu bertanya sesat di jalan. Pepatah ini ingin menggambarkan kepada kita bahwa salah satu sifat yang kurang terpuji pada masyarakat Indonesia adalah perasaan malu. Malu bertanya, malu meminta, malu mengambil bagian dalam tugas pelayanan di gereja (untuk menjadi dirigen, pemain organ, koor, lektor, penyanyi mazmur, misdinar) sehingga sukar sekali mendapatkan orang untuk menjalankan tugas-tugas seperti itu, akibatnya orang yang sama saja tampil di depan. Lebih buruk lagi kalau kita malu meminta, meskipun kita ingin mendapatkan sesuatu yang kita perlukan, misalnya makanan, air atau lain-lain, saking malu akibatnya kita kelaparan, kehausan, malu meminta doa meskipun kita membutuhkannya maka kita kehilangan kesempatan mendapatkan rahmat yang kita perlukan. Jika malu meminta kita akan kehilangan banyak rahmat yang bisa kita dapatkan dalam hidup ini.

Yesus dalam Injil hari ini menganjurkan kepada kita supaya : “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Luk 11:1-13). Cara yang paling baik untuk meminta kepada Bapa di surga yaitu seperti doa yang diajarkan-Nya tadi, Doa Bapa Kami. Doa ini singkat (tidak bertele-tele), isinya padat dan tujuannya jelas. Namun daya dan kuasa doa ini sungguh luar biasa (bdk Renungan tentang Doa Bapa Kami (16 Februari 2016). Mengapa kita perlu meminta?

1.   Dalam permintaan kita percaya Allah yang disebut Bapa itu mahabaik, mahamurah, rela memberi apa yang kita minta jika sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam permintaan kita menunjukkan bahwa tanpa pertolongan Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam permintaan kita juga menunjukkan semangat kerendahan hati kita di hadapan Allah. Contoh dalam bacaan pertama hari ini sangat jelas, bagaimana Abraham seperti seorang anak kecil dalam permintaannya melakukan penawaran terhadap Allah (Mat 13:24-30)

2.    Karena jasa Yesus Kristus kita yang percaya sudah diangkat menjadi anak Allah. Sebagai anak kita memiliki hak dan warisan kekayaan dari kerajaan Allah. Kata Paulus dalam suratnya tadi: “Bersama Kristus kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”. Dengan alasan kita kita diberi kebebasan untuk meminta segala rahmat dan berkat yang kita butuhkan dari Tuhan kita.

Akan tetapi sesudah meminta kita jangan lupa mengucap syukur atas semua pemberian Tuhan dari yang terkecil hingga yang terbesar, segala hal yang sudah kita terima dalam hidup ini, terutama rahmat kehidupan yang kita alami setiap hari melalui nafas kehidupan, matahari yang setiap hari terbit dan terbenam secara teratur, melalui musim panas dan hujan yang bergantian setiap tahun, melalui orang tua yang memelihara kita sejak dalam kandungan ibu hingga mereka dipanggil Tuhan, melalui jenjang pendidikan yang lalui dari kanak-kanak hingga perguruan tinggi, melalui donatur dan para sponsor yang memberi kita banyak sumbangan, melalui siapa saja yang mendampingi kita dalam perjalanan hidup ini hingga kita dipanggil Tuhan.

Semua kebaikan ini mereka lakukan untuk kita karena mereka memiliki iman akan Tuhan yang mahabaik yang mengajarkan mereka untuk berbuat baik, untuk memberi, mengasihi, dst. Kita perlu bersyukur supaya kita tidak dicap sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih seperti kata pepatah: bagaikan kacang lupa akan kulitnya. Manusia yang beriman bukan hanya tahu meminta tetapi juga harus tahu bersyukur. Meminta dan bersyukur itu seperti jalan yang terbagi menjadi dua arah: ada arah untuk meminta, ada arah untuk bersyukur.

Dalam ucapan syukur kita sadar dan percaya bahwa:

1.      Kita hidup, maju dan berkembang dan bisa memilki banyak karena berkat Tuhan.
2.   Dalam hidup ini Tuhan tak pernah meninggalkan kita berjalan sendirian. Dia selalu ada bersama kita pagi, siang dalam malam, sampai akhir dunia.
3.      Semakin banyak bersyukur semakin melimpah belaskasih Allah atas hidup kita.
4.      Orang yang tahu bersyukur lebih tinggi imannya dari pada orang yang hanya tahu meminta.

Bila kita semakin sering meminta makan kita pun hendaknya lebih sering juga bersyukur, dan kalau kita sadar bahwa kita adalah anak maka jangan malu meminta tetapi jangan lupa bersyukur.




Adhitz Ads