Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Juli 26, 2016

MENYIMPAN WARISAN YANG BAIK !




 Kalau kita mengunjungi museum, di sana tersimpan banyak sekali warisan pusaka berharga dari zaman nenek moyang yang dijaga dan dirawat sebagai kenangan akan sejarah masa lalu dari setiap bangsa. Dalam museum ada barang yang bernilai sejarah, ada yang bernilai seni dan budaya, ada barang-barang yang pernah dipakai orang-orang yang paling berpengaruh dsb. Semua ini disimpan dan dipelihara dengan baik agar para generasi sesudahnya dapat melihat bagaimana nenek kecerdasan moyang mereka bisa menciptakan barang-barang tersebut. Pada setiap zaman manusia memiliki kreativitas untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan kecerdasannya.

Kitab Putera Sirakh hari ini menyinggung tentang pujian mereka terhadap para leluhur bangsa Israel yang termashyur menurut urutan-urutannya dalam sejarah bangsa, agar nama mereka tidak dilupakan begitu saja tanpa riwayat dan catatan penghayatan iman mereka akan Yahwe. Cara hidup dan iman mereka patut dijadikan contoh bagi generasi selanjutnya sebagaimana kita di zaman ini mengenangkan mereka dalam doa-doa hari peringatan, pesta atau hari raya. Contoh hari ini peringatan St. Yoakim dan St. Ana, orangtua bunda Maria. Catatan penulis Kitab Sirakh hari ini sungguh menggugah hati kita dan mendorong kita, supaya dalam hidup ini, kita bukan hanya berbangga atas kehadiran para pewaris hidup yang baik ini tetapi juga mampu meneruskan semangat hidup mereka yang baik ini turun temurun.

St. Yoakim dan Sta. Ana yang kita peringati hari ini telah mewariskan apa yang baik dalam diri Bunda Maria yang melahirkan Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kita. Lalu dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengatakan tentang diri-Nya sendiri kepada para murid sebagai berikut: “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya” (Mat 13:16-17). Warisan yang diterima oleh Tuhan Yesus dari bunda-Nya dan nenek moyang-Nya dan kuasa Allah dalam diri-Nya membuat semua orang yang menyaksikan karya-Nya dan mendengar sabda-Nya boleh merasa berbahagia. Sebab para nabi yang mempersiapkan kedatangan-Nya tidak bisa menyaksikan apa yang dikerjakan oleh-Nya bagi keselamatan umat manusia.

Gereja melalui para kudusnya telah mewariskan semua itu kepada kita. Kita semua yang menjadi pengikut-Nya, telah menerima warisan Yesus Kristus dan para rasul-Nya ketika kita dibaptis menjadi anak Allah. Adalah kewajiban kita untuk terus mewariskan semua yang baik dan mulia itu kepada generasi selanjutnya melalui pewartaan dan kesaksian hidup kita setiap hari.

Pak Viano adalah seorang yang tekun dalam ibadat harian di rumah dan hari Minggu di gereja. Ia dan istrinya juga dikenal sebagai orang yang murah hati dalam lingkungan hidup mereka setiap hari. Segala rejeki tangkapan ikan dari laut dibagi-bagi saja kepada tetangga dekatnya atau siapa saja yang datang ke rumahnya. Anak-anaknya menyadari hal itu sebagai warisan yang baik dan mereka bangga pada orang tuanya. Ketika anak-anaknya telah hidup berkeluarga mereka berusaha melakukan hal yang sama dan juga mengajar anak-anaknya untuk hidup baik, tekun beribadat dan suka berbuat baik. Mereka hafal dengan baik isi Kitab Suci ini yang mereka pakai sebagai bacaan wajib setiap hari dalam keluarga yakni: “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu”. (Ul 6:4-9). Luar biasa dari keturunan pak Viano yakni dari anak-anaknya yang sembilan orang, ada 4 keluarga yang anaknya menjadi imam dan dua keluarga yang anaknya menjadi suster. Puji Tuhan !

Adhitz Ads