Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Juli 23, 2016

JANGAN PERCAYA KEPADA DUSTA !



Penyebab utama manusia jatuh ke dalam dosa tidak lain karena percaya kepada perkataan dusta dari si ular di taman Firdaus. Hawa terkecoh oleh rayuan gombal si ular maka ia terjerumus melanggar perintah Allah. Adam termakan oleh dusta Hawa maka ia juga melanggar perintah Allah. Untuk menghindari dusta dan supaya tidak berdusta, Musa merumuskan perintah ke 8 dari perintah Allah: Jangan bersaksi dusta !

Meski orang tahu dusta itu merupakan dosa yang sangat jahat namun kini semakin banyak orang bersaksi dusta, berkata dusta atau mendustai sesamanya. Contoh terbanyak dusta yang dilakukan pada masa kini adalah lewat dunia maya. Banyak orang kelhilangan uangnya karena janji dusta via handphone dengan undian berhadiah, via email dengan dusta tentang simpanan triliunan dari orang kaya di Bank Barclay, dusta yang dilakukan para gadungan di dunia para politisi, gadungan dunia medis dan kedokteran, gadungan dalam Gereja, para gadungan dari dunia keamanan, gadungan dari dunia gaib yang dilakukan pendoa gadungan, peramal gadungan, bank gadungan dll. Banyak orang disesatkan dan mengalami kerugian akibat dari kejahatan dusta ini. Sasarannya tidak lain adalah uang atau harta. Orang yang mudah percaya menjadi makanan empuk para pendusta, mulai dari mereka yang berpangkat tinggi sampai dengan kaum muda dan kanak-kanak. Dusta menghancurkan siapa saja terutama mereka yang mudah percaya.

Melihat kenyataan ini nabi Yeremia hari ini berkata dengan lantang: “Jangan percaya kepada perkataan dusta. Ini bait Tuhan, ini bait Tuhan, ini bait Tuhan”. Seruan “ini bait Tuhan” diulang tiga kali, hemat saya Yeremia mau mengingatkan umat Israel bahwa dusta itu sangat berbahaya, dia bisa menghancurkan semua unsur yang suci (bait Tuhan) dalam hidup manusia. Bait suci ditinggalkan umat Israel untuk menyembah berhala. Sasarannya memang ingin menghancurkan ketaatan manusia terhadap Allah. Umat Israel percaya kepada berhala-berhala bangsa lain karena tipu daya para pendusta dari bangsa-bangsa itu yang mengatakan allah mereka adalah yang benar, yang bisa membuat orang menjadi kaya dalam seketika tanpa usaha yang sukar dst (bdk Yer 7:1-11).

Hingga kini menjadi nyata dalam hidup modern, ada begitu banyak orang memakai jimat (kekuatan dari batu, kayu, binatang) supaya menjadi kaya mendadak, dapat mengalahkan kuasa setan, menjaga diri dari bahaya sihir, bebas dari sakit dan derita dan bermacam-macam propaganda gombal dan menyesatkan iman, harapan dan kasih manusia kepada Tuhan. Gambaran tentang masuknya tipu daya kejahatan dalam hidup manusia disampaikan Tuhan Yesus dalam perumpamaan lalang di antara gandum (Mat 13:24-30). Siapa yang menaburkan lalang itu? Jawabannya tidak lain dari pada musuh jiwa yaitu iblis, pendusta dan bapa dari segala dusta, kata Yesus dalam Injil Yohanes 8:44. Pendusta ini dapat mempengaruhi siapa saja, dia bisa membuat manusia menjadi pendusta dan menyusahkan sesamanya. 

Karena itu nabi Yeremia menegaskan dengan sungguh-sungguh agar kita jangan percaya kepada dusta dari si pendusta, agar tidak terjebak menjadi pendusta juga. Dalam status Face Book minggu lalu saya menulis tentang dusta ini dengan mengatakan: sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tidak percaya. Dalam dunia politik sering terjadi mosi tidak percaya disampaikan masyarakat kepada para pejabat publik karena suka menipu, berkata dusta hingga melakukan perbuatan korupsi atau mencuri. Pada tahun 70-an ada sebuah lagu yang sering dinyanyikan yang syairnya berbunyi: memang lidah tak bertulang tak terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati ! Lagu ini memang cocok untuk para pendusta dan pencuri ! Amin

Adhitz Ads