Situasi penyembahan berhala sangat mudah
ditemukan di mana-mana di pelbagai belahan dunia ini. Sifat dan sikap manusia
yang ingin berlindung kepada kuasa yang lebih tinggi atau yang ingin mencari kesenangan-kesenangan duniawi yang mengarah kepada dosa, itu menjadi pemicunya.
Ketika kebenaran utama yang disebut Tuhan tidak ditemukan dalam hidupnya, di
saat seseorang mengalami tantangan dan pelbagai kesulitan, maka tuhan-tuhan
dalam berhala-berhala menjadi andalannya dan tempat pelariannya. Itulah sebabnya
seseorang jatuh ke dalam penyembahan berhala. Akan tetapi ada juga orang yang
meskipun memiliki iman kepada Tuhan tetapi dosa dualisme dalam iman sering juga
menggoda mereka. Selain percaya kepada Tuhan, mereka juga menyembah berhala: mereka
memiliki dan mengandalkan jimat, sihir, membawa persembahan berhala kepada batu-batu
dan pohon-pohon besar, dll.
Demikian pun pengalaman bangsa pilihan,
umat Israel. Mereka semua telah disandera oleh keadaan yang buruk yaitu
penjajahan oleh bangsa asing. Mereka putus asa lalu melakukan hal-hal yang
tidak berkenan kepada Tuhan. Nubuat nabi Amos berikut ini sungguh-sungguh
tajam: “Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan
mereka berdosa. Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaranKu, itu akan
dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing. Mereka mencintai korban sembelihan;
mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan
kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum
dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!”(Hos 8:11-13). Penyembahan berhala
itu ditolak oleh Tuhan. Itu hanyalah kesia-siaan yang dibuat oleh manusia. Itu bukan
Tuhan, melainkan sesuatu yang di-“tuhan”-kan, atau dalam bahasa kerennya: tuhan
abal-abal, tuhan palsu.
Manusia modern abad ini memiliki banyak
tuhan abal-abal itu, kesukaan-kesukaan yang bukan Tuhan, yang dalam bahasa
Santu Paulus keinginan daging. “Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Kata dan
sebagainya kita isi dengan: mereka yang kecanduan narkoba, para perokok
berat yang bisa menghabiskan jutaan rupiah setiap tahunnya, kecanduan
pornografi, judi, kecanduan mencari kesenangan di bar-bar dan tempat-tempat hiburan
lainnya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat
dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah” (Gal 5:19-21).
Ketika Yesus berkeliling dari desa-desa
ia berjumpa dengan banyak orang yang sakit dan hidup dalam kelemahan. Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala”. (Mat 9:36). Akar dari situasi ini tidak lain
disebabkan oleh cara hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, termasuk
hidup dalam pelbagai macam berhala di atas. Karena itu Ia meminta kita untuk
berdoa dan berdoa supaya Tuhan
mengirimkan pekerja-pekerja untuk bekerja di kebun anggurnya, guna menyelamatkan manusia dari
berhala-berhala! Amin