Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Juli 19, 2016

YA TUHAN, GEMBALAKANLAH UMATMU !



Ada berbagai pekerjaan dalam keluarga besar bangsa Israel, yaitu petani, nelayan (penduduk sekitar danau Galilea), gembala dan ada juga pegawai dalam pemerintahan raja. Pekerjaan yang dianggap bagus dan bisa dijadikan contoh yang baik adalah pekerjaan seorang gembala. Gembala adalah seorang yang bertugas menuntun kawanan ternaknya untuk mendapatkan padang rumput dan sumber air. Gembala dapat menjaga dan melindungi ternaknya dari serangan serigala dan binatang buas lainnya, gembala dapat berjalan di depan untuk menuntun, di tengah untuk membimbing ternak, dan di belakang untuk mempercepat jalannya ternak mencari makanan dan pulang ke kandang. Kalau Tuhan diminta menjadi gembala untuk menggembalakan umat-Nya, maka harapan yang disampaikan kepada Tuhan dalam doa itu adalah pekerjaan seperti gembala di atas.

Mengapa nabi Mikha memohon Tuhan untuk menggembalakan umat Israel? Pada zaman hidupnya nabi ini, bangsa Israel berada dalam situasi yang buruk di segala segi kehidupannya. Harapan untuk menyelamatkan mereka dari situasi buruk itu tidak lain hanyalah Tuhan sendiri. Sebab nabi Mikha percaya, Tuhan memiliki segala kuasa untuk memulihkan keadaan bangsa ini dari keadaan yang kurang baik menjadi baik,  dari keadaan yang sakit menjadi sehat, dari berdosa menjadi layak karena diampuni. Mikha meminta Tuhan agar Ia menunjukkan kembali kasih setia-Nya seperti yang dijanjikan-Nya kepada Abraham dan Yakub, sebab ia yakin Tuhan setia pada janji-Nya (bdk Mi 7:14-15.18-20).

Kehadiran Tuhan sebagai gembala telah ditunjukkan Yesus dalam sikapnya yang terbuka untuk menerima semua orang sebagai saudara-Nya dan ibu-Nya, jika mereka mau hidup seturut kehendak Tuhan. “Siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Mat 12:50). Sikap Yesus sebagai wujud kasih kegembalaan dari Allah bersifat terbuka, universal, tidak terbatas pada keluarga dekat, keluarga satu bangsa tetapi menjangkau semua dan menerima semua. Sebab Ia datang untuk memulihkan dosa semua orang dan menjadi jembatan pendamaian antara Allah dengan manusia. Akan tetapi hingga saat ini tidak semua orang menerima Dia sebagai Gembala, Tuhan dan Juru Selamat, karena berbagai alasan pribadi; bahkan ada yang menolak-Nya seperti halnya terjadi pada bangsa Israel sendiri, terutama karena mereka tetap mau hidup dalam dosa.

Sebagai anak-anak Tuhan, yang menerima warisan rahmat belaskasih, kita berusaha untuk menunjukkan sikap belaskasih itu kepada siapa pun di sekitar kita dengan mengajak dan menasihatinya. Namun mendoakan mereka agar Tuhan sendiri yang menggembalakan mereka dengan cara-Nya sendiri, itu sebuah pekerjaan kasih yang nilainya jauh lebih tinggi dari segala usaha rohani lainnya. Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu. Amin

Adhitz Ads