Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Juli 18, 2016

DIA LEBIH DARI PADA YUNUS & SALOMO !



Sepanjang zaman manusia memiliki tokoh-tokoh idolanya masing-masing, lebih lagi pada zaman ini. Di mana saja tokoh-tokoh itu ada mereka mengerumuninya dan minta foto bersama, suka mendengar pembicaraannya, meniru penampilannya dalam gaya rambut, pakaian dll. Dengan mengidolakan seseorang mereka ingin agar gaya hidup serta semangat orang tersebut bisa menjadi gaya hidup dan semangat mereka. Tidak peduli apakah orang bersangkutan memiliki moral yang baik atau tidak. Bagi mereka yang terpenting dia terkenal, kaya dan menjadi bintang dalam hal tertentu.

Orang Yahudi pada zaman Yesus, khususnya kalangan menengah ke atas juga memiliki tokoh idola mereka yang dambil dari tokoh-tokoh sejarah perjanjian lama, misalnya mengidolakan Yunus, Daud, Salomo, Musa dll. Mereka memuji tokoh-tokoh tersebut lebih dari pada tokoh lainnya karena keunikan dan kehebatan mereka dalam hal tertentu. Ketika Yesus muncul di tengah-tengah mereka sebagai pembicara yang hebat dan menarik serta menunjukkan karya-karya hebat dalam hal mujizat-mujizat, ada yang mengidolakannya tetapi ada yang menyangsikan bahkan ada yang membencinya.

Dalam Injil hari ini, beberapa ahli Taurat dan orang Farisi mencobai Yesus dengan meminta tanda yang jelas bahwa Dia itu Mesias, Juru Selamat yang dinantikan seluruh bangsa Israel. Mendengar permintaan itu Yesus agak kesal dan menjawab mereka membuat perbandingan antara diri-Nya dengan Yunus dan Salomo. Dengan tegas Ia mengatakan, di sini ada yang lebih dari kedua tokoh itu. Rakyat kebanyakan dan orang-orang tertentu di kalangan Farisi serta ahli Taurat tidak ragu akan kuasa Yesus. Ia berasal dari Allah. Namun bagi orang-orang yang tegar hatinya dan yang memiliki kepentingan politis dalam pemerintahan entah di kalangan istana kerajaan Israel atau pun dalam kerja sama dengan para penjajah Romawi, Yesus itu dicap seorang tokoh yang amat berbahaya dan tak boleh dibiarkan hidup. Semua pertanyaan yang diarahkan kepada-Nya tidak lain merupakan jeratan untuk bisa menangkap dan mengadili-Nya. Dengan kata lain mereka menolak Yesus (bdk Mat 12:38-42).

Nabi Mikha dalam warta dan nubuatnya yang kita dengar dari bacaan pertama hariini menyatakan kekesalannya atas sikap bangsa ini yang tidak suka mendengar, tidak suka akan nasihat, tidak suka melihat orang lain lebih hebat, tidak suka dikeritik, dll. Kata Mikha: "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mi 6:8). Sikap dasar sombong telah membuat mereka menutup telinga dan hati untuk mendengarkan dan mengikuti nasihat yang baik, sebab mereka suka akan ketidakadilan dan ketidakjujuran.

Kesombongan adalah akar utama dari dosa. Kesombongan membuat manusia merasa diri sebagai Tuhan atas dirinya sendiri dan tidak mau mendengar sesamanya. Bagi yang sombong Yesus bukanlah apa-apa. Pada hal Dia lebih dari semua tokoh yang terkenal dalam sejarah manusia. Memang, sebab Dia bukan manusia biasa tetapi Tuhan dan Juru Selamat, lebih dari Yunus dan Salomo !

Adhitz Ads