Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Juli 21, 2016

MENGGALI SENDIRI KOLAM YANG BOCOR !



Dalam bahasa Indonesia ada pelbagai peribahasa yang menggambarkan sifat manusia yang suka menyusahkan hidupnya sendiri. Misalnya: kalau suka menepuk air di dulang akan terpercik muka sendiri; bermain api hangus, bermain air basah; kalau suka menggali lubang akan terperosok kaki sendiri. Arti dari semua peribahasa ini jelas, semua perbuatan yang kurang baik pasti punya efek yang kurang baik, baik itu pada diri sendiri maupun pada lingkaran keluarga yang paling dekat.

Peribahasa ini cocok ditujukan kepada bangsa Israel yang hidup pada zaman nabi Yeremia, seperti yang kita lihat dari bacaan pertama hari ini. Tuhan, melalui nabi Yeremia seolah-olah menyatakan penyesalan-Nya dan bernubuat: “Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian. Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna. Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air” (Yer 2:7-8.13). Yeremia menggugat para imam, para pemangku hukum, hakim, jaksa dan pihak keamanan yang tidak lagi hidup jujur dan benar tetapi memanfaatkan jabatan untuk kepentingan diri sendiri, demi uang dan kekayaan. Mereka tidak taat lagi kepada Tuhan, tetapi mengikuti kemauan sendiri. Cara hidup demikian sama dengan menggali sendiri kolam yang bocor, akibatnya mereka sendiri terperosok ke dalamnya. Dalam konteks bangsa kita sekarang sendiri, ada begitu banyak kasus hukum justru dilakukan oleh para pemegang hukum itu sendiri, akibatnya mereka sendiri menderita karena perbuatan sendiri.

Keadaan bangsa Israel pada zaman Yesus tampaknya sama saja, tak ada pertobatan dan perbaikan dalam sikap hidup. Mereka sulit sekali mengerti sabda Tuhan yang disampaikan dalam perumpamaan sebab telinga dan hati mereka tertutup untuk mendengarkan dan menghayatinya. Mereka hanya mengikuti kemauan mereka sendiri, seperti kata Yeremia mereka suka menggali sendiri kolam yang bocor. Sabda Tuhan berlalu begitu saja tanpa penghayatan. “Walaupun mendengar mereka tidak mengerti dan walaupun melihat mereka tidak mengenalnya” (bdk Mat 13:10-17).

Peribahasa di atas juga selalu cocok dengan keadaan manusia zaman ini di pelbagai tempat di mana saja di seluruh jagat raya ini. Banyak orang menggali sendiri kolam yang bocor. Menggali sendiri kolam yang bocor adalah kemauan orang-orang yang tidak mau menerima kebenaran yang diajarkan Tuhan tetapi selalu ingin mempertahankan status quo, gaya hidup lama yang senang dengan dosa-dosa. Dalam konteks zaman ini mereka itu adalah orang-orang yang senang hidup dengan suka menipu, mencuri, memanipulasi dan melakukan korupsi, serta hidup dalam berbagai kejahatan lainnya. Berita-berita televisi, surat kabar dan dunia maya setiap hari pada akhir-akhir ini seringkali menggambarkan kejahatan-kejahatan menggali sendiri kolam yang bocor yang menjerat manusia ke dalam banyak perkara.

Hanya dengan hidup setia dan taat pada hukum-hukum Tuhan kita bisa menikmati  ketenangan dan kegembiraan. Karena itu kita perlu kembali kepada ajakan Yesus dalam permulaan pewartaan-Nya: bertobatlah, kerajaan Allah sudah dekat !

Adhitz Ads